TEMPO.CO, Jakarta - Ketidakpastian soal harga gas dan peningkatan kompetisi regional membayangi kinerja industri kaca lembaran pada 2017. Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan mengatakan produsen kaca memang masih sangat berhati-hati dalam merencanakan produksi pada 2017.
“Mereka masih baca-baca situasi dan kondisi. Kerjakan saja order yang ada, belum berani merencanakan penambahan produksi,” katanya, Selasa, 3 Januari 2017.
Kecemasan utama produsen kaca adalah ketidakpastian biaya produksi. Mereka masih berharap cemas menanti kemampuan pemerintah merealisasikan janji penurunan harga gas.
Di sisi lain, Yustinus mengatakan produsen kaca Indonesia kini memiliki saingan baru di Malaysia. Pabrik milik Cina di Malaysia yang tahun ini mulai berproduksi berpotensi mengikis pangsa pasar kaca produksi Indonesia di regional.
Nikkei Indonesia Manufacturing Purchasing Manager Index ada di level 49,0 pada Desember. PMI Manufaktur Indonesia terus bergerak di bawah level 50 sepanjang kuartal terakhir 2016.
Survei Markit menunjukkan pabrik-pabrik di Tanah Air kembali mengurangi produksi pada Desember dengan laju penurunan output paling tajam sejak periode pasca-Lebaran pada Juli. Penurunan volume produksi dilaporkan oleh 22 persen pengelola pabrik yang disurvei Markit.
Pengurangan produksi di tengah kelesuan permintaan membuat stok barang jadi dan stok bahan baku menipis di gudang pabrik. Sebanyak 19 persen responden melaporkan penurunan persediaan komponen dan bahan baku di gudang mereka.
BISNIS
Berita terkait
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?
27 September 2021
Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.
Baca SelengkapnyaAda Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak
23 Mei 2019
Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.
Baca SelengkapnyaIndustri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun
23 Juli 2018
Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.
Baca SelengkapnyaDorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama
29 Desember 2017
Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan
27 Desember 2017
Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0
27 Desember 2017
Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.
Baca SelengkapnyaBank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?
14 Desember 2017
Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen
11 Desember 2017
Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.
Baca SelengkapnyaMenperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018
11 Desember 2017
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme
7 November 2017
Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.
Baca Selengkapnya