Sri Mulyani Optimistis Ekonomi 2017 Tumbuh 5 Persen

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 3 Januari 2017 20:38 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani melayat ke rumah duka Mar'ie Muhammad, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 11 Desember 2016. Tempo/Rezki A

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan proyeksi sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 bisa mencapai lima persen atau lebih baik dari tahun lalu, yakni 4,8 persen.

"Perekonomian 2016 diperkirakan tumbuh lima persen, di bawah asumsi APBNP, namun relatif lebih baik dari 2015 sebesar 4,8 persen," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers realisasi sementara APBN Perubahan 2016 di Jakarta, Selasa, 3 Januari 2017.

Sri menjelaskan, perkiraan pencapaian itu termasuk yang terbaik di antara negara-negara G20 dan negara berkembang lain, yang sebagian besar masih terpengaruh oleh perlambatan perekonomian global.

Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi lima persen itu bisa tercapai dengan asumsi pada triwulan empat 2016 ekonomi tumbuh minimal 4,7 persen yang didukung membaiknya konsumsi rumah tangga dan investasi.

"Konsumsi rumah tangga dan investasi masih menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Namun konsumsi pemerintah akan dipengaruhi belanja pemerintah pusat yang lebih rendah karena ada penyesuaian anggaran," kata Sri.

Selain itu, lanjut Sri, laju inflasi nasional memperlihatkan kinerja yang relatif terkendali sepanjang 2016, yaitu hanya 3,02 persen atau lebih rendah dari asumsi APBNP empat persen.

"Tingkat inflasi 2016 sangat terkendali karena didukung rendahnya harga komoditas serta langkah pemerintah dalam menjaga produksi dan memperbaiki arus distribusi meski ada risiko seasonal dan gangguan pasokan akibat iklim," katanya.

Stabilitas ekonomi selama 2016, menurut Sri, juga terlihat dari nilai tukar rupiah yang berada pada level Rp 13.307 per dolar Amerika Serikat atau lebih kuat dibandingkan dengan asumsi APBNP Rp 13.500 per dolar Amerika.

"Kesehatan fundamental ekonomi disertai berbagai langkah kebijakan seperti pemulihan kredibilitas pelaksanaan APBN serta pelaksanaan Undang-Undang Pengampunan Pajak menjadi faktor penguatan rupiah," kata mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini.

Dalam kesempatan itu, Sri juga menyampaikan rata-rata realisasi asumsi makro lain pada 2016, yaitu suku bunga SPN 3 bulan 5,7 persen, harga ICP minyak 40 dolar Amerika per barel, lifting minyak bumi 829 ribu barel per hari, dan lifting gas 1.184 ribu barel setara minyak per hari.

"Menghadapi kondisi makro 2016, yang terjadi akibat melambatnya ekonomi global ataupun ekonomi dalam negeri yang belum sepenuhnya pulih, defisit masih dijaga dalam batas aman 2,4 persen terhadap PDB," ujar Sri.

ANTARA

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

16 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

16 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

17 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya