Harga Beras Stabil, Kepala BPS: Patut Disyukuri

Reporter

Selasa, 3 Januari 2017 15:05 WIB

Lembar harga beras tertempel di badan truk saat operasi pasar beras di Pasar Wonokromo, Surabaya, 26 Februari 2015. Setiap 5 kilogram beras di jual dengan harga 36.500 rupiah. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan inflasi pada Desember 2016 sebesar 0,42 persen, terutama karena tarif angkutan udara naik selama libur Natal dan tahun baru.

"Kalau dilihat secara umum, inflasi Desember 2016 ini disebabkan oleh naiknya tarif angkutan udara karena hari libur, jelang Natal dan tahun baru," ujar Suhariyanto saat jumpa pers di Jakarta, Selasa, 3 Januari 2017.

Tarif angkutan udara memberikan andil 0,11 persen terhadap inflasi Desember 2016. Sementara kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan, yang mencakup angkutan udara, menyumbang 0,2 persen terhadap inflasi. Kelompok bahan makanan menyumbang inflasi 0,11 persen.

Menurut Suhariyanto, inflasi dari kelompok tersebut relatif terkendali. Komoditas-komoditas yang dikhawatirkan akan menyumbang inflasi justru mengalami deflasi seperti cabai merah (0,09 persen), bawang merah (0,05 persen), dan tomat sayur (0,02 persen).

"Beras juga sangat stabil. Keberhasilan ini patut disyukuri dan patut diapresiasi kerja keras dari beberapa kementerian seperti Kementerian Pertanian yang mensuplai bahan makanan dan Kementerian Perdagangan dan seluruh pihak lainnya. Jadi bahan makanan sangat bagus sekali," ujar Suhariyanto.

Suhariyanto juga mencatat perlunya memperhatikan pengaruh komoditas cabai rawit terhadap inflasi. "Memang andilnya terhadap inflasi Desember 2016 relatif kecil 0,04 persen, tapi tidak ada salahnya kita beri perhatian di sana," katanya.

BPS mencatat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2016 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2016 terhadap Desember 2015) masing-masing 3,02 persen.

Komponen inti pada Desember 2016 mengalami inflasi 0,23 persen, sedangkan tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Desember) 2016 dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Desember 2016 terhadap Desember 2015) masing-masing 3,07 persen.

Dari 82 kota, BPS mencatat, 78 kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe (2,25 persen) dan terendah terjadi di Padangsidimpuan dan Tembilahan, masing-masing 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manado (1,52 persen) dan terendah di Tegal (0,09 persen).

ANTARA

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

18 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

21 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

11 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

11 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

29 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya