Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati berbicara pada panel di pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia Group di Washington, 7 Oktober 2016. REUTERS/James Lawler Duggan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perusahaan yang masuk di bursa pada akhirnya mewakili aspirasi masyarakat Indonesia karena masyarakat turut memetik keuntungan, termasuk rasa memiliki terhadap pasar modal. Menurut dia, berdasarkan tren dunia, pasar modal yang terkoneksi dapat membantu memerangi kesenjangan yang selama ini menjadi musuh.
”Masuk bursa adalah sesuatu yang mudah dan bukan eksklusif. Ini hal yang inklusif. Semua perusahaan besar, sedang, kecil, dengan basis di Jakarta dan daerah bisa masuk,” ucapnya, dalam Acara Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Selasa, 3 Januari 2017.
Pasar modal, menurut Sri Mulyani, menjadi wahana menjembatani kebutuhan investasi yang dibutuhkan perekonomian untuk terus maju tanpa menyebabkan komplikasi dari sisi makroekonomi. Pemerintah berjanji akan memacu terus perusahaan melantai di bursa karena akan menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri, terlebih termasuk masyarakat secara luas.
Untuk mendukung langkah itu, pemerintah akan mendorong dari sisi persiapan kebijakan ekonomi, sehingga pelaku ekonomi dan perusahaan makin maju serta tidak hanya untung, tapi juga berkontribusi dalam pembangunan.
Sri Mulyani menuturkan Kementerian Keuangan akan menjaga APBN menjadi instrumen yang menciptakan kepercayaan dan kredibilitas serta membantu membuat lingkungan ekonomi yang baik. Pada tahun ini, Sri Mulyani juga berjanji menjaga penguatan fundamental ekonomi domestik, mengingat ketidakpastian global masih terjadi.
Pendapatan dan belanja efektif menjawab berbagai permasalahan ekonomi, menurut Sri Mulyani, bukan hanya pertumbuhan ekonomi, tapi juga pengurangan kemiskinan, kesenjangan, dan penciptaan kesempatan kerja 2017. “Agar kita bekerja lebih keras dan lebih baik untuk mencapai cita-cita Indonesia mencapai masyarakat adil dan makmur,” katanya.