Bursa Saham 2017, Untung atau Buntung?  

Selasa, 3 Januari 2017 09:08 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad bersama para anggota Dewan Komisioner OJK lainnya dalam konferensi pers akhir tahun OJK di Gedung OJK, Pasar Baru, Jakarta Pusat, 30 Desember 2016. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan pasar modal pada tahun ini masih positif seperti capaian tahun lalu. Sentimen domestik disebutkan masih mampu menyelamatkan pasar modal yang terpengaruh oleh potensi pelambatan pertumbuhan ekonomi Cina dan kemungkinan Bank Sentral Amerika menaikkan suku bunga hingga tiga kali lipat.

"Masih positif karena salah satunya ada amnesti pajak. Ada komitmen dari para wajib pajak untuk memulangkan dana (repatriasi) sebesar Rp 143 triliun," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida di Bursa Efek Indonesia, akhir pekan lalu.

Menurut Nurhaida, komitmen repatriasi itu ditargetkan akan masuk pada akhir tahun lalu. Mengenai potensi keluarnya modal asing, OJK melihat kondisi itu justru berpotensi meningkatkan modal domestik melalui mekanisme crossing saham. "Jadi belum tentu outflow. Kami nanti akan lihat lebih detail lagi," ujarnya.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan capaian pasar modal pada tahun lalu menunjukkan pertumbuhan yang positif. Terbukti, pasar modal nasional menjadi yang terbaik di Asia-Pasifik dan tercatat sebagai yang terbaik kelima di dunia.

"Ini gambaran dari ekonomi kita yang memang tumbuhnya bukan yang tertinggi, tapi menunjukkan ekonomi dari 2015 ke 2016 sedikit meningkat," kata Darmin.

Indeks harga saham gabungan sepanjang 2016 mencatatkan kenaikan tertinggi di Asia-Pasifik. IHSG yang ditutup menguat 15,32 persen sepanjang 2016 menjadi 5.296 juga merupakan kenaikan tertinggi kelima di antara bursa-bursa utama dunia. Selama tahun lalu, bursa efek berhasil menghimpun dana mencapai Rp 674,39 triliun dan US$ 247,50 juta.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan bursa pada 2016 mampu mencatatkan beberapa rekor baru sepanjang sejarah. Salah satunya saham yang diperdagangkan di BEI pernah mencapai rekor tertinggi 433 ribu kali dalam sehari, yang menandakan bahwa saham yang terdaftar di bursa cukup likuid.

BEI juga mencapai level kapitalisasi pasar tertinggi hingga Rp 5.890 triliun. "Kami juga mencapai titik tertinggi per tahun untuk jumlah investor hingga 180 ribu," tutur Tito.

Meski dalam beberapa tahun terakhir indeks di bursa menurun setelah terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat, Tito optimistis pada masa yang akan datang BEI bisa lebih baik lagi.

DESTRIANITA | ABDUL MALIK | KHAIRUL ANAM


Berita terkait

United E-Motor Sedang Siapkan Motor Listrik Baru Tahun Ini, Model Apa?

3 Februari 2024

United E-Motor Sedang Siapkan Motor Listrik Baru Tahun Ini, Model Apa?

Produsen United Bike dan motor listrik United E-Motor bersiap menghadapi gempuran dalam persaingan bisnis motor listrik Tanah Air.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah, Sektor Transportasi dan Logistik Turun Paling Dalam

1 Februari 2024

IHSG Ditutup Melemah, Sektor Transportasi dan Logistik Turun Paling Dalam

IHSG ditutup melemah 6,24 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.201,70 pada Kamis sore, 1 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Dibuka Melemah Selasa Pagi, Bagaimana dengan Saham LQ45?

30 Januari 2024

IHSG Dibuka Melemah Selasa Pagi, Bagaimana dengan Saham LQ45?

Senin sore, IHSG ditutup menguat di tengah pelaku pasar wait and see (menantikan) hasil pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC).

Baca Selengkapnya

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

27 Januari 2024

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Selengkapnya

BEI Optimistis RNTH Pasar Saham Indonesia Capai Rp 12,25 Triliun

26 Januari 2024

BEI Optimistis RNTH Pasar Saham Indonesia Capai Rp 12,25 Triliun

Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar saham Indonesia capai Rp 12,25 triliun.

Baca Selengkapnya

Pekan Ketiga 2024, Nilai Transaksi Harian Saham Capai Rp 10,68 Triliun

21 Januari 2024

Pekan Ketiga 2024, Nilai Transaksi Harian Saham Capai Rp 10,68 Triliun

Bursa Efek Indonesia mengungkapkan data perdagangan pada pekan ketiga 2024. Mayoritas saham ditutup pada zona positif.

Baca Selengkapnya

Biaya Eksplorasi Preliminary Unaudited Antam Capai Rp 278,03 Miliar

16 Januari 2024

Biaya Eksplorasi Preliminary Unaudited Antam Capai Rp 278,03 Miliar

Antam mengumumkan laporan eksplorasi sebagai ketentuan Bursa Efek Indonesia.

Baca Selengkapnya

Analis Memprediksi IHSG Pekan Depan Menguat ke Level 7.450

5 Januari 2024

Analis Memprediksi IHSG Pekan Depan Menguat ke Level 7.450

Secara teknikal IHSG pekan depan masih akan menguat.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin: Bursa Tidak Lagi Eksklusif Milik Korporasi Besar

2 Januari 2024

Wapres Ma'ruf Amin: Bursa Tidak Lagi Eksklusif Milik Korporasi Besar

Bursa tidak lagi eksklusif milik korporasi besar, tapi juga rumah pendanaan bagi usaha kecil dan menengah.

Baca Selengkapnya

Optimistis Pasar Modal Indonesia 2024 Berkinerja Positif, Wapres Ma'ruf Amin Beri Wejangan Berikut

2 Januari 2024

Optimistis Pasar Modal Indonesia 2024 Berkinerja Positif, Wapres Ma'ruf Amin Beri Wejangan Berikut

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 2 Januari 2024.

Baca Selengkapnya