IHSG Tahun Ini Diprediksi Bisa Tembus 5.700-6.000

Reporter

Editor

Abdul Malik

Minggu, 1 Januari 2017 17:32 WIB

Pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Maret 2016. IHSG ditutup flat di level yang hampir sama dengan kemarin yakni 4.885,71 naik 0,02 poin atau 0%. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan tahun ini diprediksi bisa menembus level 5.700-6.000. Analis dari Recapital Sekuritas Indonesia, Kiswoyo Adi Joe, memperkirakan level 5.700 adalah untuk skenario terburuk, 5.800 untuk level normal, dan 6.000 adalah skenario terbaik. Prediksi itu mempertimbangkan tahun depan kinerja indeks akan didorong beberapa sentimen.

“Secara umum, perekonomian Indonesia pada 2017 masih akan bertumbuh di tengah masih melambatnya pertumbuhan ekonomi global,” ujarnya dalam hasil risetnya dikutip 1 Januari 2017.

Menurut Kiswoyo, tahun ini konsumsi domestik dan pembangunan infrastruktur masih akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Selain itu, investasi asing pada sektor riil akan berperan penting dalam percepatan pertumbuhan ekonomi ke depan. Terakhir, pertumbuhan masyarakat kelas menengah akan menjadi pasar yang menjanjikan bagi bisnis, khususnya sektor perbankan, properti, otomotif, dan konsumsi.

Meski begitu, kata Kiswoyo, kinerja pasar modal tahun ini menghadapi beberapa tantangan. Sentimen-sentimen negatif itu, di antaranya Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuan sampai tiga kali. Kemudian kebijakan-kebijakan bank sentral negara-negara besar lainnya, seperti Eropa dan Jepang maupun Cina, juga akan turut mempengaruhi pasar modal dalam negeri.

Selain itu, presiden terpilih Amerika Serikat, Donald J. Trump, akan menerapkan kebijakan perdagangan yang bilateral dibandingkan perdagangan multirateral. “Gejolak harga komoditas, salah satunya harga minyak dunia yang diperkirakan masih akan berlanjut serta kelanjutan dari isu Brexit (British Exit) dari Uni Eropa juga akan membayangi kinerja IHSG,” katanya mengungkapkan.

Berdasarkan catatan PT Bursa Efek Indonesia, IHSG sepanjang 2016 mencatatkan kenaikan tertinggi di Asia-Pasifik. Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan IHSG yang ditutup menguat 15,32 persen sepanjang 2016 menjadi 5.296 juga merupakan kenaikan tertinggi ke lima di antara bursa-bursa utama dunia.

“Ini merupakan tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia,” ujarnya.

Menurut Yulianto, dalam sepuluh tahun terakhir, IHSG mengalami penguatan 193,36 persen atau merupakan kenaikan tertinggi di antara bursa-bursa utama dunia. Jumlah dana yang berhasil dihimpun di sepanjang 2016 mencapai Rp 674,39 triliun dan US$ 247,50 juta. Angka ini juga merupakan nilai tertinggi dalam sejarah pasar modal Indonesia.

ABDUL MALIK

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

7 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

10 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

10 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

16 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya