OJK: IHSG Tumbuh 15,45 Persen Sepanjang 2016  

Reporter

Jumat, 30 Desember 2016 11:09 WIB

Beberapa pialang dan trader berfoto selfie dalam penutupan lantai bursa di Jakarta, 30 Desember 2015. Ini merupakan penutupan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di posisi 4.593,01 poin. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad berujar, meskipun perekonomian global melambat, pertumbuhan ekonomi domestik masih cukup baik dibanding negara-negara emerging market lain. Kondisi ekonomi yang kuat itu mendorong apresiasi rupiah dan penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang 2016.

"Sentimen positif domestik terkait dengan perkembangan perekonomian yang lebih baik daripada ekspektasi pasar. Selain itu, keberhasilan program tax amnesty dinilai mampu menjaga penguatan IHSG serta nilai tukar di tengah dinamika kenaikan Fed Fund Rate dan fluktuasi harga minyak," kata Muliaman dalam konferensi pers akhir tahun OJK di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 30 Desember 2016.

Muliaman menjelaskan, sampai 29 Desember 2016, IHSG ditutup di level 5.302,57. Posisi tersebut meningkat 15,45 persen dibanding tanggal yang sama tahun lalu. "Pertumbuhan tersebut merupakan pertumbuhan indeks terbaik kedua di Asia-Pasifik dan ranking lima terbaik dunia," ujarnya.

Baca: Sri Mulyani: Jawa Kontributor Utama Penyerapan Pajak

Menurut Muliaman, dari sisi pertambahan jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, terdapat 16 emiten saham baru sepanjang 2016. Pertambahan emiten tersebut jauh lebih baik dibanding Bursa Efek Singapura dan Bursa Efek Filipina yang justru kehilangan masing-masing sepuluh emiten dan satu emiten.

Muliaman menuturkan industri reksa dana juga tumbuh cukup baik. Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana meningkat 22,66 persen menjadi Rp 333,61 triliun. "Peningkatan juga terjadi pada jumlah dan nilai penawaran umum, di mana pasar modal kita berhasil memobilisasi dana melalui IPO saham, right issue saham, dan obligasi korporasi," katanya.

Muliaman berujar, pada 2016, pasar modal berhasil memobilisasi dana melalui IPO saham 14 perusahaan dengan Rp 12,07 triliun, right issue saham 34 perusahaan Rp 68,06 triliun, dan obligasi korporasi 75 perusahaan Rp 115,46 triliun. Adapun total nilai penawaran umum selama 2016 mencapai Rp 194,74 triliun atau naik 68,94 persen dibanding tahun lalu.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

9 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

10 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

10 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

16 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya