Muhammadiyah Kritik Kantong Kemiskinan di Sektor Pertanian

Kamis, 29 Desember 2016 23:02 WIB

Petani menggarap lahan pertanian kentang yang ditumpangsari dengan bawang di Desa Argosari, Senduro, Lumajang, Jawa Timur, 30 Januari 2016. Material vulkanik berupa abu menyebabkan sedikitnya 3.000 hektar (ha) lahan pertanian yang ditanami sayur-mayur rusak di wilayah Kabupaten Probolinggo, Lumajang, dan Malang mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. ANTARA/Seno

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Muhammadiyah mengkritisi banyak kantong kemiskinan yang masih terdapat di sejumlah sektor. "Sektor itu ialah pertanian,nasib nelayan, akses bantuan bagi kaum mustadh'afin, HAM dan penyandang disabilitas, korupsi, pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan sosial," kata Ketua Majelis Pemberdayaan Manusia Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Nurul Yamin, Kamis, 29 Desember 2016, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat.

Berapa sektor yang menjadi kantong-kantong kemiskinan di Indonesia. Hal ini disampaikan Nurul Yamin dalam diskusi catatan akhir tahun 2016 yang bertajuk 'Membela Kaum Mustadh'afin'.

Nurul menyebutkan terdapat beberapa masalah sektor pertanian. "Permasalahnya adalah menipisnya lahan pertanian, kualitas lahan pada tahap kritis karena pemakaian pupuk kimiawi, dan yang paling ironis adalah jumlah petani Indonesia menurun drastis," katanya.

Tidak hanya itu, menurut Nurul, sudah sangat jarang ditemui petani yang masih muda. Masih Yamin, menurutnya Indonesia tidak hanya masih bergantung kepada impor dalam hal produk hasil pertanian, namun juga dalam hal benih dan obat-obatan. "Penggunaan pupuk kimia oleh petani seakan sudah menjadi candu yang semakin tak terkendali," tuturnya.

Selain sektor pertanian, sektor kelautan juga menjadi permasalahn karena hingga tahun 2012 sekitar 1,5 juta nelayan sudah meningalkan laut. Mereka hijrah menjadi buruh bangunan, buruh pabrik, atau tukang ojek.

Fakta ini, kata Nurul, seharusnya tidak boleh terjadi mengingat Indonesia dikenal sebagai Negara kepulauan atau Negara maritim. “Negara yang memiliki potensi keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia," ucapnya.

Namun, besarnya wilayah lautan Indoesia belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan, bahkan menurut catatan Nurul, kantong-kantong kemiskinan masyarakat Indonesia saat ini berada berada di wilayah pesisir dan pemukiman nelayan. "Ironis daerah penangkapan 4mil dari garis pantai yang seharusnya menjadi wilayah penangkapan nelayan kecil turut dirampok oleh nelayan besar dengan alat yang lebih canggih."

Selain permasalahan pertanian dan kelautan permasalahan yang masih dibenahi oleh pemerintah masih cukup banyak khususnya bagi kaum mustadh'afin seperti akses bantuan hukum bagi si miskin, korupsi, kesenjangan sosial, dan pertumbuhan ekonomi. Menyambut tahun 2017, MPM PP Muhammadiyah mendorong kedaulatan pangan dan gerakan kembali bertani, Pemerintah agar segera menindaklanjuti UU nomor 8 tahun 2016 tentang disabilitas dan UU lainnya.

Muhammadiyah juga mendorong Pemerintah bekerjsama dengan berbagai pihak untuk memperlancar dan proses bantuan hukum dan penanganan yang luar biasa mengentaskan korupsi. Selain itu, pemerintah hendaknya tidak mengejar laju pertumbuhan ekonomi semata tanpa diimbangi dengan pemerataan dan pengurangan kemiskinan.

DWI HERLAMBANG ADE | RR ARIYANI

Berita terkait

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

10 jam lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

2 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

5 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

5 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

6 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

9 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

16 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

19 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya