BI Lapor ke Polisi Soal Hoax Uang Rupiah Baru  

Reporter

Rabu, 28 Desember 2016 18:32 WIB

Lembaran mata uang Rupiah edisi baru. ANTARA/Adwit B Pramono

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melapor ke polisi soal sejumlah isu yang beredar di media sosial ihwal pencetakan uang rupiah baru. Laporan dilayangkan ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI, Rabu, 26 Desember 2016.

"BI secara resmi menyampaikan laporan terkait dengan statement di media sosial mengenai pencetakan uang rupiah baru. Kami laporkan hari ini di Direktorat Pidana Khusus," kata Arbonas Hutabarat, Direktur Komunikasi Bank Indonesia, di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu, 28 Desember 2016.

Arbonas menjelaskan, laporan sengaja dilakukan karena isu yang berkembang di media sosial telah mencemarkan nama baik bank sentral. Ada sejumlah isu yang diklaimnya merupakan fitnah.

Baca: Rupiah Baru Disebut Mirip Yuan, Ini Klarifikasi BI

Isu itu antara lain soal pencetakan uang rupiah baru yang dilakukan pihak swasta. Menurut Arbonas, hal itu fitnah. Berdasarkan undang-undang yang berlaku, pencetakan uang harus dilakukan badan usaha milik negara, yaitu Perum Peruri.

"Statement tersebut seolah-olah mengatakan BI tidak melaksanakan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pencetakan Mata Uang. Untuk itu, kami menganggap ini sudah mencemarkan nama baik bahwa kami tidak melaksanakan undang-undang itu," ujarnya.

Baca: Begini Cara BI Hindari Pemalsuan Uang Rupiah Baru

Sebelumnya, beredar isu negatif di media sosial soal uang baru, di antaranya desain uang rupiah yang mirip dengan yuan dan pencetakan uang dilakukan swasta. Disebutkan bahwa pencetakan uang rupiah baru bukan dilakukan Peruri, melainkan PT Pura Barutama yang berlokasi di Kudus.

Baca:
Uang Rupiah Baru Dilengkapi Kode Khusus untuk Tunanetra

"Dengan pelaporan ini, kami tegaskan informasi di Facebook bahwa BI mencetak di PT Pura Barutama tidak benar. Pencetakan uang tahun emisi 2016 dilaksanakan di dalam negeri sepenuhnya oleh Perum Peruri," tuturnya.

GRANDY AJI | DRC





Advertising
Advertising

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya