Pertamina: Penambahan Kapasitas Kilang Cilacap Dipercepat  

Reporter

Kamis, 22 Desember 2016 23:08 WIB

Dirut Pertamina Dwi Soetjipto (kanan) bersama CEO Saudi Aramco Amin al-Nasser (kiri), menandatangani penetapan kontrak proyek RDMP di Kompleks Pertamina Lomanis, Cilacap, Jateng, 26 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina dan Saudi Aramco bersepakat mempercepat proses penambahan kapasitas Kilang Cilacap, Jawa Timur, dari rencana awal selesai pada 2022 menjadi 2021.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya telah mengukuhkan kemitraan dengan Saudi Aramco untuk menambah kapasitas Kilang Cilacap dari 348 ribu barel per hari (bph) menjadi 400 ribu bph.

Dwi mengatakan pihaknya menandatangani kesepakatan kerja sama berupa joint venture agreement dengan Direktur Utama Saudi Aramco Amin Nasser.

Setelah memperpanjang head of agreement (HoA) dua kali, tutur Dwi, empat poin telah disepakati sejak akhir November 2016. Empat poin yang telah disepakati adalah terkait pasokan minyak mentah, kontrol manajemen, lifting, dan valuasi aset eksisting di Kilang Cilacap.

Dengan kesepakatan tersebut, pihaknya pun optimistis proyek bisa berjalan, bahkan dipercepat, dari target awal, yaitu selesai pada 2021 atau setahun lebih cepat.

Untuk menyelesaikan proyek lebih cepat, pihaknya harus memulai persiapan lahan pada 2017, yang dilanjutkan dengan tahap pendefinisian proyek (front end engineering design/FEED) selama setahun. Kemudian, kata Dwi, konstruksi fisik dilakukan pada 2019.

“Awalnya proyek ini selesai pada 2022, tapi dalam rapat terakhir, CEO Saudi Aramco Amin Nasser men-challenge tim dan commit untuk menyelesaikan pada 2021,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Kamis, 22 Desember 2016.

Adapun proyek tersebut membutuhkan investasi US$ 5 miliar, yang nantinya akan dibagi sesuai dengan kepemilikan saham. Pertamina menguasai 55 persen dan Aramco 45 persen.

Sementara untuk pasokan minyak mentahnya, Aramco akan memasok minyak mentah hingga 270 ribu bph. Sisanya, yakni sekitar 130 ribu bph, akan dipasok Perseroan.

Melalui proyek tersebut, Kilang Cilacap akan menghasilkan tambahan produk berupa gasolin sebesar 80 ribu bph, solar 60 ribu bph, dan avtur 40 ribu dengan standar emisi Euro 5. Selain itu, unit produksi bahan bakar minyak akan terhubung dengan unit produksi pelumas dan petrokimia.

“Untuk saham, masih sama dengan kesepakatan sebelumnya, Pertamina 55 persen, Aramco 45 persen,” ucap Dwi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Megaproyek Kilang dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, ketika proyek selesai, kilang bisa beroperasi lebih efisien dengan capaian Nelson Complexity Index (NCI) yang semakin tinggi, yaitu dari posisi saat ini 4 menjadi 9,4.

NCI yang lebih tinggi, kata Rachmad, bisa mengoptimalkan penyulingan minyak hingga 92 persen dari semula 74 persen. Dengan demikian, kendati kapasitas terpasangnya hanya naik 52 ribu bph, dari sisi kemampuan untuk menghasilkan produk bernilai (yield valuable product), lebih tinggi.

“Kompleksitasnya tertinggi, dengan NCI 9,4. Dengan NCI 9,4 dari sekarang 4, yield konversi hanya 73 persen, 74 persen, konversi naik menjadi 92 persen,” ujarnya.

Sementara untuk proyek lain, seperti penambahan kapasitas Kilang Dumai, Riau dan Kilang Balongan, Jawa Barat, Hardadi menyebut HoA dengan Saudi Aramco tak diperpanjang.

Dengan demikian, pihaknya harus melakukan kajian apakah akan melanjutkan proyek sendiri seperti pada Kilang Balikpapan atau mencari mitra baru. Rachmad mengatakan ada beberapa faktor pertimbangan, seperti waktu penyelesaian dan aspek finansial.

“HoA antara Saudi Aramco untuk Balongan dan Dumai sudah berakhir pada 26 November 2016,” katanya.

BISNIS.COM


Berita terkait

Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

36 hari lalu

Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

Volodymyr Zelensky membenarkan laporan media kalau Gedung Putih mendesaknya agar berhenti menyerang infrastruktur Rusia

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

42 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

46 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

58 hari lalu

Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

Proyek TA Revamp diperkirakan berlangsung selama 58 hari. Progres pekerjaan telah 50 persen.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

8 Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Bukan di Arab Saudi dan AS

23 Februari 2024

8 Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Bukan di Arab Saudi dan AS

Daftar kilang minyak terbesar di dunia berdasarkan kapasitas produksinya, tersebar di Asia, Amerika Utara, hingga Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Rosneft Dikabarkan Hengkang dari Proyek Strategis Nasional Kilang Tuban, Kementerian ESDM: Kami Cari Cara

6 Oktober 2023

Rosneft Dikabarkan Hengkang dari Proyek Strategis Nasional Kilang Tuban, Kementerian ESDM: Kami Cari Cara

Isu hengkangnya Rosneft dari proyek Kilang Tuban sebelumnya disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Jadi Proyek Terbesar Pertamina, Progres RDMP Balikpapan Capai 82 Persen

28 September 2023

Jadi Proyek Terbesar Pertamina, Progres RDMP Balikpapan Capai 82 Persen

Pertamina menyebut proyek revitalisasi kilang minyak atau RDMP Balikpapan sebagai proyek terbesar dalam sejarah perusahaan dan progresnya mencapai 82 persen.

Baca Selengkapnya