IHSG Berpeluang Menguat Terbatas  

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 22 Desember 2016 08:20 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Pada perdagangan hari ini, Kamis, 22 Desember 2016, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi, tapi berpeluang menguat atau rebound terbatas.

Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, melihat perdagangan relatif sepi, sehingga investor bermain dengan pola perdagangan bersifat spekulasi atau hanya jangka pendek.

"Aksi beli lebih banyak menyasar saham-saham lapis tiga yang sifatnya spekulatif," kata David dalam pesan tertulisnya, Kamis, 22 Desember 2016. Ia memperkirakan IHSG bergerak dengan support di posisi 5.080 dan resisten di angka 5.140.

Pada perdagangan kemarin, IHSG kembali gagal tutup di teritori positif. Meski sempat menguat 26 poin di sesi awal, IHSG tutup terkoreksi 51,08 poin atau 1 persen di posisi 5.111,39, mendekati level support 5.100. "Tekanan jual terutama dipicu saham sektor konsumsi, manufaktur, dan properti," ucap David.

Koreksi IHSG kemarin merupakan koreksi untuk tujuh hari perdagangan berturut-turut. Sentimen negatif masih didominasi kekhawatiran arus dana keluar.

Kemarin penjualan bersih asing di pasar reguler mencapai Rp 444 miliar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung melemah 0,6 persen di angka 13.473. Perdagangan berlangsung sepi dengan nilai transaksi di pasar reguler hanya mencapai Rp 4 triliun.

David memandang pemodal tampaknya telah mengurangi pembelian secara signifikan menjelang libur natal dan tahun baru di tengah meningkatnya kekhawatiran pembalikan arus dana asing dari pasar aset berisiko seiring penguatan dolar Amerika.

Sedangkan tadi malam pasar saham global dilanda aksi ambil untung. Indeks DJIA belum berhasil tutup di level 20 ribu, terkoreksi 0,16 persen di posisi 19.941,96. Indeks S&P dan Nasdaq masing-masing terkoreksi 0,25 persen dan 0,23 persen di angka 2.265,18 dan 5.471,43.

Koreksi terutama dipicu harga minyak mentah tadi malam yang turun 1,5 persen di level US$ 52,52 per barel setelah data US EIA mengumumkan data cadangan minyak mentah Amerika pekan lalu naik hingga 2,3 juta barel di luar perkiraan. "Ini merupakan kenaikan yang pertama dalam lima pekan terakhir," tutur David.

DESTRIANITA K.

Baca:
Terungkap Penyebab Sulitnya Pemerintah Menagih Pajak Google
Om Telolet Om, Menhub: Jangan Jadi Aksi Baru yang Mencelakai
Alfamart Keberatan Diwajibkan Umumkan Donasi






Advertising
Advertising







Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

17 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya