Rehabilitas DAS Citarum & Cimanuk Dianggarkan Rp320 Miliar  

Reporter

Rabu, 21 Desember 2016 23:02 WIB

Debit air keluar dari Waduk Saguling ke arah hilir Sungai Citarum di perbatasan Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 13 November 2016. Batas limpas 643.00 mdpl sementara tinggi muka air waduk mencapai 643.81 mdpl. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah pusat akan mendanai biaya rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) Citarum dan Cimanuk, Jawa Barat, yang diperkirakan membutuhkan biaya hingga Rp 320 miliar.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan biaya tersebut akan meng-cover perbaikan 21.800 hektare kawasan DAS yang sudah masuk kategori kritis dan mendesak dilakukan perbaikan.

Sebagai informasi, kerusakan ekosistem yang melanda DAS Citarum mencapai 36 ribu hektare, sedangkan DAS Cimanuk mencapai 59 ribu hektare.

“Tadi sudah dihitung-hitung untuk rehabilitasi Garut, Citarum dan Cimanuk itu, antara Rp 280-320 miliar anggaran tahun depan,” katanya seusai rapat terbatas di Istana Wakil Presiden, Rabu 21 Desember 2016.

Siti menjelaskan, anggaran tersebut akan dibebankan kepada kementeriannya, Kementerian Keuangan, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Dalam rapat, dipaparkan mengenai hal teknis terkait dengan rehabilitasi dari mulai persoalan pembibitan, teknik, hingga timeline penanaman.

Siti menargetkan pada Februari-Maret tahun depan sudah mulai dilakukan pembibitan. Adapun penanaman serentak pohon baru diharapkan bisa dilakukan paling lambat pada Oktober tahun depan.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan bentuk penanaman kembali akan ditempuh dalam dua cara, yaitu cara konvensional dan aero seeding.

“Kalau konvensional, pembibitan dulu baru tanam. Namun ada juga dengan aero seeding, menyebar bibit menggunakan pesawat, terutama untuk wilayah yang terpencil,” ujarnya.

Untuk kawasan miring, Aher mengatakan akan melakukan sosialisasi untuk menanam tegakan yang di sela-selanya akan ditanami kopi, bukan tanaman semusim seperti sayuran. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan keuntungan ekonomi yang lebih banyak kepada petani.

“Sebab, sekarang harga kopi sudah bagus dan kopi Jabar dijual sangat mahal sehingga akan menguntungkan petani. Di sisi lain, cara ini juga akan membuat hutan hijau,” ujarnya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

11 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

41 hari lalu

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

44 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

23 Januari 2024

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

Jika terjadi banjir lahar hujan, katanya, tumpukan material vulkanik Gunung Marapi tersebut dapat menjangkau hingga area tujuh kilometer.

Baca Selengkapnya

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

1 Januari 2024

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

BRI berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi terutama akibat sampah yang menumpuk.

Baca Selengkapnya

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

18 Desember 2023

Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

Erupsi Gunung Marapi membuat sejumlah sungai terpapar abu vulkanik, guguran lava, awan panas, dan banjir bandang. Ini kondisi terkini.

Baca Selengkapnya

BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

8 Desember 2023

BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

BRIN melakukan penelitian jalur migrasi ikan atau fishway untuk pengelolaan sumber daya perairan sungai yang berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

28 November 2023

Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

Pemkot Depok sedang menelusuri munculnya busa yang menutupi areal Curug Kali Baru, Cimanggis

Baca Selengkapnya

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

11 November 2023

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

Disebut Kali Biru karena sungai di tanah Raja Ampat ini memiliki air jernih yang memancarkan warna biru dari dasarnya.

Baca Selengkapnya