Kementan Klaim Indonesia Sudah Mandiri Benih

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 13 Desember 2016 20:27 WIB

Presiden Joko Widodo memberi makanan untuk ikan yang diternak di lahan pertanian padi di Tanjungsari, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, 29 Oktober 2016. Dalam kunjungan itu Presiden Joko Widodo mengamati langsung hasil panen benih unggulan. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian menyebut impor benih hortikultura yang terus dilaksanakan hingga sekarang bertujuan untuk memperkaya varietas benih di dalam negeri, sekaligus menurunkan harga komoditas hortikultura saat terjadi lonjakan.


Direktur Perbenihan Hortikultura Ditjen Hortikultura Kementan Sri Wijayanti Yusuf menyampaikan Indonesia telah mandiri benih untuk sebagian besar produk hortikultura. Impor benih dilakukan untuk memperkaya plasma nutfah benih Indonesia melalui teknologi pemuliaan.


Dia mencatat Indonesia pun sudah mengekspor benih cabai rata-rata 4.000 kilogram per tahun. Menurutnya, benih yang diimpor merupakan benih unggul yang sebelumnya telah melewati serangkaian uji keunggulan. “Impor kita sedikit sekali, tidak lebih 3% dari kebutuhan benih nasional. Cabai dan bawang sudah mandiri, kentang granola juga sudah. Kalau kentang atlantis kita memang masih impor benihnya sebagian, karena sudah ada yang diproduksi di dalam negeri,” ujar Sri di Jakarta, Selasa, 13 Desember 2016.


Dia menyebut untuk benih yang dimasukkan secara legal, petani tidak perlu khawatir karena benih tersebut telah diperiksa oleh Badan Karantina dan terjamin bebas dari penyakit.


Senada dengan itu, Ketua Umum Dewan Bawang Merah Indonesia (DBMI) Mudatsir menyebut impor benih komoditas itu selama ini memang terbilang kecil, karena dapat dipenuhi dari dalam negeri. Dia menyebut Indonesia mampu tidak impor benih bawang asalkan pasokan dan kebutuhannya lebih ditata. “Kalau kita siapkan sejak awal, kebutuhannya tidak akan kurang. Selama ini impor 1.000-an ton itu karena kita tidak hitung-hitung [tidak memperkirakan]. Tahun 2017 saya harap tidak lagi impor karena kami bisa penuhi sendiri,” ujar Mudatsir.


Advertising
Advertising

Dia mencatat impor benih bawang merah 1.000 ton tahun ini sebetulnya mampu disubsitusi oleh petani sendiri dari lahan hanya 100 ha. Kendati demikian, dia menyebut ada permintaan yang tidak bisa diantisipasi, terutama dari daerah-daerah yang petaninya memanfaatkan lahan padi.


Sebagaimana diketahui, Indonesia belum lama ini sempat diramaikan dengan penangkapan empat warga Cina yang melakukan budidaya cabai di Bogor, Jawa Barat. Mereka ternyata membawa benih cabai dengan penyakit Erwinia chrysantemi yang tidak terdapat di Indonesia.


Pemerintah melalui Badan Karantina Pertanian Kementan akhirnya memusnahkan sedikitnya 5.000 batang pohon cabai dan benih tanaman seberat 2 kg, agar penyakit tersebut tidak menular. Pemerintah menyebut tingkat kerusakan yang disebabkan Erwinia chrysantemi pada tanaman hortikultura mencapai 70%.


Sebagai catatan, investasi petani hortikultura lebih tinggi dari petani tanaman pangan, dengan biaya per ha mencapai Rp90 juta. Merespons masuknya benih berpenyakit itu, Kepala Klinik Tanaman Departemen Proteksi Faperta IPB Widodo mengungkapkan pemerintah perlu memiliki regulasi soal kesehatan benih. Saat ini regulasi yang ada hanya mengatur karakter agronomis benih seperti daya kecambah, kadar air, dan bentuk fisik.


“Aturan yang mencatumkan persyaratan kesehatan benih itu tidak ada. Kesehatan benih tidak menjadi bagian dari varietas benih yang diimpor. Persoalan lain lagi, benih bisa datang dari jalur yang ilegal. Kalaupun lewat bandara, kalau tidak di-declare, tidak akan ada pemeriksaan di karantina,” ungkap Widodo saat dihubungi Bisnis. *


BISNIS

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

10 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

11 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

21 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

33 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

35 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

36 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

44 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya