Pedagang cabai di Pasar Senen, Jakarta, 16 Januari 2015. Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa memasuki pertengahan Januari 2015, harga cabai mulai mengalami penurunan di kisaran 8%-50%. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan harga komoditas bahan pokok menjelang perayaan natal dan tahun baru. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyebutkan harga komoditas per 8 Desember 2016 terpantau masih bervariasi.
"Kami terus melakukan pertemuan dengan pelaku barang kebutuhan pokok untuk mengetahui stok dan perkembangan harga di tingkat distributor," kata Oke dalam konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat, 9 Desember 2016.
Berdasarkan data Kementerian per 8 Desember 2016, harga daging ayam ras naik 2,4 persen menjadi sekitar Rp 30.600 per kilogram dan telur ayam ras naik 2,3 persen menjadi sekitar Rp 22.490 per kg.
Cabai merah yang selalu naik, menurut Oke, saat ini sudah turun sekitar 9,8 persen menjadi Rp 45-49 ribu. Sedangkan untuk komoditas beras masih terpantau stabil. "Meskipun saat ini tengah memasuki masa paceklik, ketersediaan beras dipastikan cukup hingga lima bulan ke depan," katanya.
Oke menambahkan, koordinasi dengan dinas-dinas di daerah terus dilakukan untuk mengetahui ketersediaan stok. Kementerian akan giat memantau pasar-pasar, terutama yang merayakan natal. Selain itu, koordinasi dilakukan dengan kementerian dan lembaga lain untuk kelancaran distribusi. "Saya harus bisa pastikan bahwa transportasi dan penyaluran bahan aman di tengah cuaca ekstrem saat ini," tuturnya.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
15 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.