Ekonom Indef Sarankan 3 Cara Ini untuk Dongkrak Ekonomi  

Reporter

Jumat, 9 Desember 2016 09:41 WIB

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik Rachbini, saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Desember 2016. Tempo/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik J. Rachbini, menilai dalam situasi ketidakpastian ekonomi saat ini sulit bagi negara pengekspor untuk menjual komoditas mereka di pasar internasional.

Hal ini, menurut Didik, terjadi karena beberapa negara pengimpor menerapkan beberapa kebijakan. "Salah satunya Amerika yang berencana untuk memberikan pajak tinggi untuk negara pengekspor, seperti Cina," kata Didik saat ditemui di hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Desember 2016.

Menurut Didik, ada tiga hal yang bisa dilakukan Indonesia untuk mengatasi ketidakpastian ekonomi tersebut, yakni dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di dalam negeri. "Pertama adalah pasar kita yang besar. Pakailah pasar kita itu. Tapi penerapannya jangan acak-acakan seperti sekarang. Harus saling memberi dan menerima," kata Didik.

Kedua, Didik meminta pemerintah untuk memperhatikan anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN. Ia tak ingin keberhasilan tax amnesty mempengaruhi postur APBN, karena tax amnesty membuat rasio pajak (tax ratio) turun.

"Pajak kita yang targetnya Rp 1.500 triliun itu, Rp 1.000 triliun aja belum tercapai. Ini harus super hati-hati," kata Didik. "Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani punya pekerjaan rumah yang besar."

Ketiga, Didik menekankan deregulasi dan debirokratisasi yang seharusnya bisa diefisienkan. Ia memberi contoh ongkos logistik di Indonesia lebih mahal dibandingkan anggaran pendapatan dan belanja daerah. "Ongkos logistik itu 300 persen dari APBD. Kalau itu lebih murah, arus ekonomi kita lebih lancar, itu saran saya," ucapnya.

DESTRIANITA

Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

10 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

13 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

14 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

18 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

45 hari lalu

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

45 hari lalu

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

Kebijakan PPN di Tanah Air diatur dalam Undang-Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Baca Selengkapnya

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

46 hari lalu

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus membandingkan besaran tarif PPN di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

46 hari lalu

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.

Baca Selengkapnya

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

46 hari lalu

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

59 hari lalu

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti mengungkapkan kriteria ideal Menkeu seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia di masa mendatang.

Baca Selengkapnya