TEMPO.CO, Jakarta - Rupiah diperkirakan akan kembali menguat pada perdagangan pasar uang hari ini, Jumat, 9 Desember 2016. Berdasarkan laporan tim riset Bina Artha Securities, peluang rupiah melanjutkan penguatan seiring dengan masih adanya sentimen positif dari penguatan sejumlah mata uang Asia dan masih kuatnya tren rupiah.
Selain itu, sentimen dari rilis data-data di Cina diharapkan dapat memberikan dampak positif, tak hanya terhadap yuan, tapi secara tidak langsung juga terhadap rupiah. "Diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support 13.330 dan resisten 13.258," kata senior analis Bina Artha Securities, Reza Priyambada, Jumat, 9 Desember 2016.
Pada perdagangan kemarin, berlanjutnya penguatan laju euro yang dibarengi dengan kembali terapresiasinya sejumlah mata uang Asia berimbas positif pada rupiah untuk dapat melanjutkan pergerakan positifnya. "Terlihat laju rupiah kembali mampu melampaui target resisten kami di Rp 13.343," tutur Reza.
Reza mengatakan positifnya sejumlah mata uang terhadap laju dolar Amerika Serikat juga ditopang menguatnya laju dolar New Zealand. Penguatan ini seiring dengan rencana bank sentral menaikkan suku bunga acuan pada tahun depan dan masih berlanjutnya penguatan euro seiring langkah ECB yang akan memacu pemulihan ekonomi.
Meski sentimen dari dalam negeri kurang baik saat pemerintah memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia akan terkoreksi risiko dinamika pasar global 2017 akibat imbas dua faktor eksternal, laju rupiah masih melanjutkan kenaikan.
"Dua faktor eksternal itu antara lain dinamika politik di Amerika Serikat setelah terpilihnya Trump sebagai Presiden Amerika dan perlambatan ekonomi Cina sepanjang 2016," ucap Reza.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyebutkan dua faktor tersebut masing-masing mampu menekan target pertumbuhan ekonomi yang tertuang dalam APBN 2017 sebesar 5,1 persen.
DESTRIANITA
Berita terkait
Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M
13 November 2021
Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.
Baca SelengkapnyaIHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?
1 Februari 2021
Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.
Baca Selengkapnya2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725
6 Desember 2018
Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah
18 Juli 2018
Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.
Baca SelengkapnyaInfobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik
25 Januari 2018
Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.
Baca SelengkapnyaDibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin
3 Januari 2018
Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan
6 Desember 2017
Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.
Baca SelengkapnyaDolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587
26 Oktober 2017
Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS
25 Oktober 2017
Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.
Baca Selengkapnya5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound
24 Oktober 2017
Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.
Baca Selengkapnya