Jonan Janji Kirim Tim Pelajari Listrik Murah di UEA

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 8 Desember 2016 18:03 WIB

Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar. FOTO/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengaku ingin mengirim timnya untuk mempelajari pola pengembangan energi terbarukan di Uni Emirat Arab (UEA) yang menghasilkan listrik dengan tarif kompetitif.

"Minggu lalu saya ke sidang OPEC di Wina, Austria. Saya bertemu dengan Menteri Energi Uni Emirat Arab. Ternyata, negara yang memproduksi minyak 3 juta barel per hari itu menggunakan energi terbarukan," katanya dalam diskusi akhir tahun ketenagalistrikan di Jakarta, Kamis, 8 Desember 2016.

Menurut Jonan, UEA yang kaya minyak sangat peduli dengan penggunaan listrik dari energi terbarukan. Berbeda dengan Indonesia yang mengonsumsi minyak secara besar-besaran, tapi belum juga memanfaatkan energi terbarukan secara optimal.

"Uni Emirat Arab ini produksinya 3 juta barel per hari, tapi konsumsinya kurang dari 5 persen saja. Sementara kita produksinya 800.000 barel per hari, konsumsinya mencapai 1,6 juta barel per hari. Mereka pakai tenaga matahari," katanya.

Jonan menuturkan, negara kaya minyak itu bahkan tengah berencana membuat pembangkit listrik tenaga matahari bertarif 2,99 sen dolar Amerika Serikat (AS) per kilo watt per jam (kwh), walau pun memang kapasitasnya juga besar.

UEA juga berencana untuk membangun pembangkit tenaga solar berkapasitas hingga 5.000 Mega Watt (MW) bertarif 2,25 sen dolar AS per kwh.

"Meski katanya daya absorbsi solarnya berbeda, tapi masa' di sini harganya mahal. Makanya, saya mau kirim tim untuk melihat ke sana. Kenapa harganya bisa kompetitif begitu?," demikian Ignasius Jonan.

Mendengar kisah Jonan, pengamat energi dari Institute for Essential Service Reform Fabby Tumiwa mengatakan bahwa informasi yang diterima mantan Menteri Perhubungan itu belum lengkap.

Menurut Fabby, paparan Menteri Energi UEA soal tarif listrik kompetitif dari pembangkit tenaga matahari itu didapat melalui lelang jauh sebelum rencana pembangunan dan terpasang (delivery).

"UEA itu memulai lelang dengan kapasitas ratusan Mega Watt agar mendapatkan tarif yang paling kompetitif. Tapi, delivery (listrik yang terpasang) baru 2020 dengan konstruksi mulai 2018 menunggu harga teknologinya turun," ujarnya.

Tarif yang kompetitif, menurut Fabby, juga dengan mudah didapat lantaran tanah dan pajak ditanggung oleh pemerintah setempat.

"Belum lagi pendanaan murah baik dari dalam maupun luar negeri. Bunganya juga rendah. Untuk yang lain di luar komponen modul surya, mereka juga gunakan lelang internasional," katanya.

Oleh karena itu, ia menilai, jika pemerintah ingin mempelajari sistem tarif sekompetitif itu, maka haruslah melalui kajian mendalam.

"Tarif listrik energi terbarukan memang harus kompetitif. Selisih yang dibebankan ke PLN juga tidak boleh terlalu besar agar kompetitif," katanya menambahkan.

ANTARA

Berita terkait

8 Penyebab Mati Listrik di Indonesia, Salah Satunya Beban Berlebih

8 Desember 2023

8 Penyebab Mati Listrik di Indonesia, Salah Satunya Beban Berlebih

Pemadaman listrik ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dari bencana alam hingga kerusakan peralatan kelistrikan. Simak penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

P1 Moto2 Mandalika Sempat Terhenti Akibat Mati Lampu

13 Oktober 2023

P1 Moto2 Mandalika Sempat Terhenti Akibat Mati Lampu

Race director mengibarkan bendera merah di sesi latihan pertama (P1) Moto2 Mandalika akibat mati lampu.

Baca Selengkapnya

Libur Nataru di Kota Batam Diganggu Mati Lampu, PHRI: Bisa Jadi Image Buruk

3 Januari 2023

Libur Nataru di Kota Batam Diganggu Mati Lampu, PHRI: Bisa Jadi Image Buruk

Momen matinya listrik di Kota Batam terjadi bertepatan dengan libur Natal dan sesaat setelah perayaan Tahun Baru 2023.

Baca Selengkapnya

Momen Rumah Elon Musk Mati Lampu Saat Virtual Meeting B20, Terpaksa Pakai Lilin

15 November 2022

Momen Rumah Elon Musk Mati Lampu Saat Virtual Meeting B20, Terpaksa Pakai Lilin

Elon Musk hadir dalam virtual meeting B20 di Bali dengan latar belakang gelap. Ternyata di rumahnya sedang terjadi pemadaman listrik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Lampu Menara Eiffel Akan Dipadamkan Lebih Cepat Satu Jam Setiap Hari

19 September 2022

Penyebab Lampu Menara Eiffel Akan Dipadamkan Lebih Cepat Satu Jam Setiap Hari

Biasanya Menara Eiffel tetap menyala hingga pukul 1 pagi dengan proyektor yang dipicu secara otomatis oleh sensor malam.

Baca Selengkapnya

Earth Hour di Sheraton Senggigi Bukan Cuma Seremoni Mematikan Lampu

28 Maret 2022

Earth Hour di Sheraton Senggigi Bukan Cuma Seremoni Mematikan Lampu

Pada puncak peringatan Earth Hour, pengelola Sheraton Senggigi Beach Resort mematikan lampu mulai pukul 20.30 WITA selama satu jam.

Baca Selengkapnya

Operasional MRT Jakarta Masih Terganggu karena Mati Lampu Kemarin

11 September 2021

Operasional MRT Jakarta Masih Terganggu karena Mati Lampu Kemarin

PT MRT Jakarta telah melakukan investigasi usai layanan operasional kereta mengalami kendala pada Jumat pukul 13.41 dan 17.50 WIB.

Baca Selengkapnya

Pembangkit Listrik Rusak, Seluruh Pakistan Alami Pemadaman

11 Januari 2021

Pembangkit Listrik Rusak, Seluruh Pakistan Alami Pemadaman

Seluruh wilayah di Pakistan mengalami gelap gulita pada Sabtu malam kemarin lantaran gangguan jaringan listrik nasional.

Baca Selengkapnya

Listrik Padam di Bekasi, PLN: Terkena Perbaikan Jalan

27 November 2020

Listrik Padam di Bekasi, PLN: Terkena Perbaikan Jalan

PLN menyatakan sejumlah kejadian listrik padam di Kota Bekasi sepanjang November diakibatkan sejumlah kegiatan pembangunan, termasuk perbaikan jalan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Metro: Mati Lampu Akibat Gangguan Sutet PLN hingga UMP DKI 2021

2 November 2020

Terpopuler Metro: Mati Lampu Akibat Gangguan Sutet PLN hingga UMP DKI 2021

Sejumlah wilayah di Jakarta dan Bekasi dilaporkan mati lampu, Ahad siang, 1 November 2020. Penyebabnya adalah gangguan sistem pada gardu induk PLN.

Baca Selengkapnya