TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartarti mengatakan penarikan modal (capital outflow) terjadi bukan hanya karena sentimen pasar global. Derasnya aliran dana keluar juga disebabkan permainan spekulan di pasar domestik.
"Aliran keluar terjadi bukan cuma ke luar Indonesia, melainkan penarikan antar bank," kata Enny saat dihubungi Tempo, Rabu, 7 Desember 2016.
Enny menilai intervensi Bank Indonesia dalam menurunkan suku bunga 7 days repo justru dimanfaatkan para spekulan. Pasar khawatir terhadap likuiditas dan kebutuhan mata uang dollar.
Pelaku usaha, kata Enny, juga memutarkan uangnya setelah melakukan repatriasi. Mereka menggunakan berbagai instrumen investasi untuk menampung repatriasi minimal tiga tahun di dalam negeri. "Jadi tak ada yang bisa prediksi aliran ini," katanya.
Bank Indonesia melaporkan jumlah penarikan modal investor asing (capital outflow) sepanjang November lalu mencapai Rp30 triliun. Menurut BI, terpilihnya Presiden Amerika Donald Trump memberikan sentimen negatif terhadap aliran modal.
"Kalau dilihat outflow di surat utang negara dan obligasi November sekitar Rp 30 triliun," kata Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung saat dihubungi.
Di sisi lain, BI mencatat keseimbangan dengan aliran modal masuk yang lebih besar. Juda mengatakan total capital inflow Januari sampai dengan Desember mencapai Rp119 triliun. Tak hanya itu, fundamental ekonomi domestik terjaga dengan nilai defisit transaksi berjalan (CAD) akhir tahun di level 1,9 persen. Adapun faktor ekspor non migas juga menunjukkan titik positif baik secara harga maupun volume perdagangan.
B Imemprediksi aliran dana masuk sepanjang tahun 2016 tetap kondusif, meskipun tahun depan diprediksi terjadi ketidakpastian serupa. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi seperti hasil referendum Italia yang membuat Perdana Menteri Matteo Renzi mundur dari jabatannya.
Pengganti Renzi akan menentukan sikapnya terhadap kebijakan Uni Eropa. "Jika kebijakannya sangat nasionalis atau anti Uni Eropa, akan menambah ketidakpastian seperti Trump. Dampaknya akan ke global, tidak langsung ke kita," ujar Juda. Pemilihan Presiden Prancis juga sangat berpengaruh terhadap devisa.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad optimistis perubahan sentimen capital outflow hanya sementara. Menurut dia, jumlah likuiditas sangat penting dalam perekonomian. "Umumnya sementara. Ketika situasi kembali mapan, dia kembali cari sumber return yg baik," kata Muliaman.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
8 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi
43 hari lalu
Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi
Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi