Saham Sari Roti Turun Usai Demo 212, Ini Penjelasan Analis

Reporter

Rabu, 7 Desember 2016 16:41 WIB

Sari Roti

TEMPO.CO, Jakarta - Analis ekonomi dari PT MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan penurunan harga saham produsen roti merek Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, tak semata dipengaruhi oleh bantahan perseroan telah terlibat dalam aksi super damai 2 Desember 2016.

"Dari sisi likuiditas dan pergerakan harga saham, sebenarnya bantahan perseroan belum berpengaruh terhadap turunnya harga saham," ujar Edwin Sebayang dalam pesan tertulisnya, Rabu, 7 Desember 2016.

Baca: Saham Sari Roti Turun, Dampak Bantahan Bagi Roti Gratis?


Meski demikian ia menyayangkan adanya bantahan itu karena sebetulnya perusahaan tidak perlu memberikan sanggahan. Sebab, kata dia, produk yang diterbitkan emiten berkode saham ROTI adalah produk konsumer yang pasti tetap dikonsumsi publik. "Karena memang tidak perlu. Karena produknya barang konsumsi publik dan habis terpakai sifatnya," ucap Edwin.

Baca: Sari Roti Klarifikasi Bagi-bagi Roti Gratis di Demo 212


Harga saham ROTI hari ini cukup mengalami penurunan menyusul konfirmasi ROTI yang membantah telah memberikan dukungan terhadap aksi damai 2 Desember 2016 atau biasa disebut aksi super damai 212.

Berdasarkan pantauan di RTI Business, pada penutupan perdagangan sesi I, harga saham ROTI terpantau turun 0,66 persen atau 10 poin ke level Rp 1.510 per lembar saham.

Sebelumnya saham ROTI dibuka flat dari penutupan kemarin di level Rp 1.520, dan saham sempat turun di level terendah sebesar 1,31 persen atau 20 poin di harga Rp 1.500. Adapun harga saham mencapai level tertingginya di Rp 1.525.

Sejak 3 Desember, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, memberikan bantahannya melalui website resmi Sari Roti www.sariroti.com, tentang adanya penjual perorangan merek Sari Roti yang melakukan aksi bagi-bagi roti gratis di aksi super damai 212 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat.

Sari Roti sempat menjadi trending topic urutan satu di Twitter karena pada saat itu banyak pedagang Sari Roti, berjejer dan menempelkan label 'gratis' di gerobaknya, dan membagikan roti yang mereka jual tanpa meminta uang penjualan. Namun pihak Sari Roti kemudian membantah, dan menyatakan aksi itu bukan dari mereka sebagai produsen.

DESTRIANITA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

38 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya