Pemerintah Bahas Permintaan Inpex Untuk Garap Masela

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 5 Desember 2016 23:00 WIB

Menko Maritim yang juga pejabat lama Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) berjabat tangan dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri) dan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar (kanan) dalam acara serah terima jabatan (sertijab) di Jakarta, 17 Oktober 2016. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar bertemu guna membahas permintaan Inpex Corporation untuk menggarap Blok Masela.

Usai pertemuan di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Senin, 4 Desember 2016 Luhut mengatakan bahwa ada dua dari enam permintaan Inpex yang sebelumnya masih dirundingkan dengan investor.

"Jadi ada dua pending issues, pertama soal kompensasi 10 tahun dan kedua soal peningkatan kapasitas produksi yang mereka minta. Kita sudah punya solusinya," katanya tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Luhut mengatakan solusi itu akan disampaikan ke Presiden Joko Widodo dan kemudian dibahas dalam rapat terbatas.

Ia menjelaskan permintaan investor asal Jepang itu antara lain mengenai kompensasi masa kontrak 10 tahun lantaran adanya perubahan skema kilang lepas pantai (offshore) menjadi darat (onshore).

Perubahan skema ke darat membuat Inpex perlu melakukan perpanjangan kontrak sehingga mencapai nilai ekonomis dan tingkat investasi yang wajar.

Kontrak Inpex di Blok Masela sedianya berakhir pada 2028 dan usul perpanjangannya baru bisa diajukan paling cepat 2018.

Selain itu Inpex meminta peningkatan kapasitas regasifikasi LNG menjadi 9,5 juta ton per tahun (mtpa) guna menaikkan tingkat keekonomian dan tingkat pengembalian internal (IRR).

Jonan mengatakan pemerintah tidak menyetujui permintaan Inpex soal penambahan kapasitas regasifikasi LNG menjadi 9,5 mtpa.

"Kalau rencana kan 7,5 mtpa. Tapi ada permintaan juga dari Kementerian Perindustrian ada sebagian yang dialokasikan untuk industri hilir. Sedang dihitung butuh berapa tambahannya, kira-kira lebih dari 7,5 mtpa, tapi tidak banyak," katanya.

Mengenai kompensasi masa kontrak 10 tahun yang diminta Inpex, Jonan mengatakan kementeriannya masih melakukan penghitungan.

"Nanti saja, masih dihitung. Finalnya akan dilaporkan ke Presiden, nanti kami minta arahnya bagaimana," ujarnya.

Sementara Arcandra memastikan pemerintah akan memberikan kompensasi masa kontrak kepada operator blok gas terbesar di Indonesia itu.

"Kami akan kasih, tapi tidak 10 tahun," katanya.

Inpex sebelumnya mengajukan permintaan beberapa insentif kepada pemerintah Indonesia agar tingkat pengembalian investasinya minimal 12 persen atau sesuai target perusahaan sebesar 15 persen.

Permintaan insentif yang diajukan di antaranya berkenaan dengan kepastian perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Masela selama 30 tahun atau bertambah 10 tahun sebagai kompensasi pergantian skema offshore ke onshore serta tax holiday selama 15 tahun.

Selain itu Inpex meminta biaya pengembalian operasi migas (cost recovery) yang telah dikeluarkan perusahaan sebesar 1,6 miliar dolar AS serta porsi bagi hasil yang lebih besar dari yang diterima negara.

ANTARA

Berita terkait

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.

Baca Selengkapnya

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay

Baca Selengkapnya

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.

Baca Selengkapnya

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?

Baca Selengkapnya