TEMPO.CO, Jakarta -Industri perawatan dan perbaikan pesawat atau Maintainance Repair and Overhaul (MRO) membutuhkan 1.000 lulusan Diploma 3 untuk dapat menghadapi persaingan global.
"Kami menyarankan, kalau untuk bersaing secara internasional, basic entry kita harus D3," kata Ketua Asosiasi Perawatan Pesawat Indonesia atau Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA) Richard Budihadianto di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2016.
Richard menilai, lulusan D3 bidang penerbangan akan lebih mudah menyerap pelatihan yang diberikan oleh perusahaan penerbangan yang menggunakan teknologi tinggi dibidang penerbangan.
"Beberapa perusahaan menerapkan D3. Jadi, bisa D2 atau D3," tukas Richard.
Untuk itu, Richard menyarankan agar mereka yang lulus SMK bidang penerbangan dapat melanjutkan sekolahnya hingga D3 agar dapat menjadi tenaga kerja yang mampu bersaing di dunia penerbangan internasional.
Menurut Richard, industri MRO di Indonesia membutuhkan 1.000 Sumber Daya Manusia yang menguasai keahlian dibidang perawatan dan perbaikan pesawat.
Saat ini, SDM yang tersedia baru mencapai 300 orang per tahun, sehingga perlu ditingkatkan tiga kali lipat hingga beberapa tahun mendatang.
"Kami 90 persen membutuhkan teknisi lulusan D3, 10 persennya lulusan S1 yang teknisi, juga sebagian kecil administrasi," ujar Richard.
Menurutnya, IAMSA, industri dan Kementerian Perindustrian akan bekerja sama untuk membangun sekolah vokasi bidang penerbangan yang dapat mendukung industri MRO.
"Kami akan bekerja sama dengan Kemenperin untuk pembangunan sekolah maupun penyediaan tenaga pengajar ahli. Selain itu, ada juga dengan industri yang akan menampung lulusan ini agar dapat langsung terserap," ungkap Richard.
ANTARA
Berita terkait
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?
27 September 2021
Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.
Baca SelengkapnyaAda Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak
23 Mei 2019
Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.
Baca SelengkapnyaIndustri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun
23 Juli 2018
Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.
Baca SelengkapnyaDorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama
29 Desember 2017
Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan
27 Desember 2017
Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0
27 Desember 2017
Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.
Baca SelengkapnyaBank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?
14 Desember 2017
Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen
11 Desember 2017
Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.
Baca SelengkapnyaMenperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018
11 Desember 2017
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme
7 November 2017
Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.
Baca Selengkapnya