TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 1 Desember 2016 ditutup naik 49,84 poin atau 0,96 persen menjadi 5.198,75 , seiring laju inflasi November 2016 yang relatif terjaga.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 12,44 poin (1,45 persen) menjadi 869,69.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, mengatakan laju inflasi November 2016 yang relatif stabil menjadi salah satu faktor yang menopang indeks BEI untuk kembali bergerak di area positif.
"Inflasi yang relatif terjaga di level rendah direspons positif pasar sehingga menopang IHSG, hal ini tentunya tidak terlepas dari peranan pemerintah dalam menjaga kondisi perekonomian tetap stabil dan terkendali," kata William.
Badan pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada November 2016 mencapai 0,47 persen, inflasi Januari-November 2016 mencapai 2,59 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 3,58 persen.
Menurut William, kenaikan indeks BEI pada Kamis ini (1 Desember 2016) akan menggeser pola pergerakan saham-saham di dalam negeri yang sebelumnya cenderung melemah masuk ke area konsolidasi menguat.
"Potensi kenaikan kembali membesar jika IHSG mampu menembus level psikologis pada akhir pekan besok (Jumat, 2 Desember 2016) di level 5.291 poin," kata William.
Analis NH Korindo Securities Raphon Prima menambahkan, pergerakan IHSG dipengaruhi rally penguatan harga minyak dunia seiring adanya kesepakatan pengurangan produksi oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) sebesar 1,2 juta barel.
"Sentimen itu memicu penguatan sektor pertambangan serta aneka industri," kata Raphon.
Raphon menambahkan, IHSG juga mendapat sentimen positif dari kenaikan data manufacturing PMI Indonesia di November menjadi 49.7 dari 48.7 dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 342.162 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,102 miliar lembar saham senilai Rp7,467 triliun.
Bursa regional, di antaranya Indeks Hang Seng menguat 82,61 poin (0,36 persen) ke 22.872,38, indeks Nikkei naik 204,64 poin (1,12 persen) ke 18.513,12, dan Straits Times menguat 23,41 poin (0,81 persen) posisi 2.928,58.
ANTARA
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
1 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
4 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
8 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
9 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
11 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
11 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
11 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
11 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
15 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
17 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya