TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusa Tenggara terus mengajak masyarakat untuk memanfaatkan agen laku pandai atau branchless banking yang sudah cukup banyak tersebar di seluruh wilayah Pulau Dewata.
Maswar Purnama, Senior Vice President Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusa Tenggara, mengatakan selama 3 tahun terakhir sejak Bank Mandiri mempunyai branchless banking, masih banyak masyarakat Bali yang belum memanfaatkan agen tersebut untuk membantunya bertransaksi.
“Masyarakat sendiri sebenarnya sudah tahu akan keberadaan branchless banking ini namun mereka masih enggan memanfaatkannya atau melakukan transaksi di agen. Hal ini disebabkan mungkin karena masyarakat belum percaya sepenuhnya apakah benar-benar agen perbankan atau bukan,” paparnya, Rabu (3 November 2016).
Dia menuturkan, sebenarnya agen tersebut bukan sembarang orang karena Bank Mandiri sendiri menunjuk orang sesuai dengan kriteria yang diperlukan untuk menjadi sebuah agen branchless banking.
“Kami melihat masyarakat masih banyak yang datang langsung ke bank padahal bank sendiri tidak selalu ada di setiap area. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan branchless banking ini sebagai perpanjangan tangan kami,” ujarnya.
Pihaknya pun terus melakukan sosialisasi serta mengenalkan agen-agen branchless banking miliknya kepada masyarakat agar masyarakat semakin percaya dan bisa melakukan transaksi melalui agen tersebut.
“Hingga sekarang kami sudah mempunyai sekitar 18.000 agen di seluruh Indonesia dan 691 agen branchless banking di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Dari jumlah tersebut sebanyak 132 berada di Bali, dan sisanya berada di wilayah Nusa Tenggara,” paparnya.
Berita terkait
Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM
18 jam lalu
Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaRealisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun
2 hari lalu
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun
2 hari lalu
Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.
Baca SelengkapnyaHilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan
3 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
4 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaBI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global
8 hari lalu
Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
12 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
13 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)
13 hari lalu
Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).
Baca SelengkapnyaRupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga
13 hari lalu
Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya