Dapat Lisensi FLEGT, Indonesia Bidik Pemasaran Kayu ke Eropa  

Reporter

Rabu, 30 November 2016 06:58 WIB

Sejumlah warga binaan membuat kerajinan mebel di Lapas Klas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 24 Agustus 2016. Berbagai kerajinan mebel buatan warga binaan tersebut telah diekspor ke pasar Korea Selatan dan Eropa. ANTARA/Umarul Faruq

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan lisensi Forest Law Enforcement Governance and Trade Voluntary Partnership Agreement (FLEGT) yang diresmikannya bersama pihak Uni Eropa (UE) akan mendukung pemasaran produk kayu Indonesia.

Dengan lisensi FLEGT, produk Indonesia yang diekspor akan bisa masuk ke pasar Eropa melalui jalur hijau.

“Kita harus memanfaatkan keunggulan komparatif produk kayu asal Indonesia untuk meraih pasar yang lebih besar di UE,” ujar Retno saat peresmian lisensi FLEGT bersama perwakilan UE di Brussels, Belgia, Senin, 28 November 2016.

Pihak UE yang datang adalah perwakilan UE bidang luar negeri dan keamanan Federica Mogherini dan komisioner UE untuk urusan lingkungan hidup, kelautan, dan perikanan Karmenu Vella.

Perjanjian FLEGT digagas oleh UE dengan negara mitra yang bertujuan untuk menjamin agar kayu yang diekspor bersifat legal, dihasilkan secara berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Perjanjian itu pun membantu mitra UE memberantas illegal logging lewat perbaikan tata kelola dan regulasi hutan.

Indonesia sebagai negara pertama yang mendapat lisensi FLEGT, ujar Retno, memiliki keunggulan komparatif di pasar UE dalam konteks produk kayu. “Daya saing dan akses pasar yang kini lebih luas harus segera dimanfaatkan, sebelum disusul oleh produk kayu dari negara lain,” kata dia.

Retno pun sempat menyerahkan contoh produk kayu Indonesia yang diproduksi sesuai dengan lisensi FLEGT kepada pihak UE. Vella, sebagai representatif bidang kehutanan UE, mengapresiasi upaya Indonesia yang ingin menetapkan standar tinggi bagi produk domestiknya.

Indonesia merupakan salah satu pengekspor produk kayu terbesar ke UE dengan nilai total sekitar 485 juta euro pada 2015.

Berdasarkan data European Timber Trade Federation, terdapat 23 juta hektare hutan, 2.700 pabrik kayu, dan 1.800 eksportir yang menerima sertifikat sistem verifikasi dan legalitas kayu di Indonesia.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

4 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

12 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

13 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

15 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

16 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya