Sri Mulyani Buka Akses KPK ke Direktorat Jenderal Pajak  

Reporter

Selasa, 29 November 2016 21:37 WIB

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Indonesia PPP Day 2016 di The Westin, Jakarta, 24 November 2016. Tempo/Angelina Anja

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akan mengikuti temuan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dengan pemberantasan mafia pajak di Direktorat Jenderal Pajak. Sri Mulyani menanggapi sinyal yang dilontarkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Basaria Panjaitan atas dugaan keterlibatan pejabat selain Handang Soekarno.

“Saya akan mengikuti apa yang ditemukan oleh KPK, dan seperti yang sudah saya sampaikan di KPK, akan memberikan akses sebesar-besarnya dan juga menggunakan temuan itu untuk memperbaiki Direktorat Jenderal Pajak,” katanya selepas mengisi kuliah umum di Universitas Padjadjaran di Bandung, Selasa, 29 November 2016.

Sri berharap, aparat Direktorat Jenderal Pajak yang tidak memiliki komitmen terhadap integritas akan mendapat hukuman. “Tentu diharapkan, dengan masalah ini, mereka-mereka yang tidak punya komitmen terhadap integritas dan akan terkena bakal mendapatkan hukuman yang sesuai dengan kesalahan yang dilakukan,” ujarnya.

Sri meminta pegawai lain yang tidak terlibat kasus itu agar tetap bekerja dengan komitmen tinggi. “Yang terpenting untuk seluruh Direktorat Jenderal Pajak, tetap bekerja secara penuh dengan komitmen yang tinggi, tetap merasa tenang untuk menjalankan tugas dengan baik,” ujarnya.

Saat mengisi kuliah umum di depan mahasiswa Universitas Padjadjaran, Bandung, Sri menyinggung kasus suap Handang serta pentingnya kepercayaan untuk pembenahan sektor pajak. “Kemarin staf saya tertangkap, OTT lagi. Tuh kan Bu, dulu namanya Gayus, sekarang HS (Handang Soekarno). Ada berapa Gayus-HS di Direktorat Jenderal Pajak? Tentu saya kecewa dan mayoritas jajaran pajak juga kecewa, sedih, dan marah, tapi saya katakan, mayoritas,” tuturnya.

Menurut Sri, perbaikan yang tengah dilakukan pada sektor perpajakan ini ternoda oleh kasus tersebut. “Kalau bicara tentang trust, memang kami mengakui, dan ini terus-menerus sekarang reformasi, memperbaiki, menghilangkan mereka-mereka yang tidak komit terhadap integritas, melakukan koreksi,” ucapnya.

Dalam kuliah umum itu, Sri Mulyani Indrawati juga membeberkan mengenai langkah reformasi pajak yang akan dilakukan. Sri mengaku tengah menyiapkan formulasi reformasi pajak tidak sebatas dari revisi Undang-Undang Pajak. “Tapi juga informasi sistem database, bisnis proses, dan SDM, sehingga kita berupaya membangun Direktorat Jenderal Pajak yang kompeten, kredibel, dan juga bisa dipercaya masyarakat,” katanya.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

7 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

8 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

27 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

39 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

48 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

51 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

55 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

57 hari lalu

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

Dana BOS yang selama ini cukup banyak membantu pendidikan justru diwacanakan dialihkan sebagian ke program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya