2017, BI Dorong Daerah Maksimalkan Potensi Lokal

Reporter

Selasa, 29 November 2016 17:17 WIB

Petugas Kantor Perwakilan Bank Indonesia melayani penukaran uang Rupiah melalui Kas Terapung di Pasar Terapung Desa Lok Baintan, Banjar, Kalimantan Selatan, 12 Mei 2016. Kegiatan ini juga bertujuan mendukung kelancaran transaksi pembayaran masyarakat. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Banjarmasin - Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan, Harimurthy Gunawan, mendorong Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggarap segenap potensi ekonomi lokal di tengah fluktuasi perekonomian global. Dia optimistis perekonomian Kalimantan Selatan berpotensi tumbuh moderat di level 3,7-4,0 persen pada 2017.

Indikasinya, Harimurthy melihat ada tren membaiknya permintaan domestik dari sektor pertanian, properti, perdagangan, dan konsumsi rumah tangga di tengah kontraksi harga komoditas. Ia mengakui geliat ekonomi Kalsel sejatinya masih ditopang bisnis ekspor komoditas, seperti batubara dan minyak sawit, yang rentan terhadap gejolak harga internasional.

Harimurthy melanjutkan, BI Kalimantan Selatan menargetkan pertumbuhan ekonomi 3,7 persen pada 2016. Adapun realisasi pertumbuhan ekonomi Kalsel sampai triwulan ketiga sebesar 3,4 persen.



“Pertumbuhan ekonomi Kalsel paling tinggi se-regional Kalimantan, karena resiliensi ekonomi Kalsel cukup baik,” kata Harimurthy selepas menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2016 di Banjarmasin, Selasa 29 November 2016.



Baca juga:
Soekarwo: Obligasi Daerah Berat Ongkos Politiknya
Bank Indonesia Dorong Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

Pertumbuhan ekonomi Kalsel diikuti penurunan angka inflasi di level 2,48 persen per Oktober 2016. Penurunan inflasi seiring membaiknya produksi, pasokan, dan distribusi barang dan jasa. “Target inflasi tahun 2016 kisaran 4 plus minus 1 persen,” katanya.

Untuk menjaga tren positif ini, ia berharap pemerintah mensinergikan potensi ekonomi yang layak dikembangkan seraya mendorong stimulus fiskal lewat pengelolaan APBD. Menurut dia, belanja pemerintah menjadi motor penggerak perekonomian di daerah. “Banyak potensi yang belum dikelola dengan baik, sepert karet yang punya potensi luar biasa,” kata dia.

Hari mengusulkan optimalisasi potensi karet diikuti pendirian industri pengolahan agar memberikan nilai tambah. Dia meyakini perkebunan karet di Kalsel berpeluang menjadi sektor unggulan selain batubara dan kelapa sawit. Itu sebabnya, Harimurthy meminta pemerintah menggandeng investor swasta untuk membenamkan modal di tengah cekak APBD.

“Bisa membangun industri pembuatan ban atau yang berkaitan dengan kendaraan. Tidak hanya berhenti menggali bahan mentah saja,” kata Harimurthy.

Kepala Biro Perekonomian Kalimantan Selatan, Zulkipli, mengaku ada keterbatasan fiskal pemerintah daerah. Oleh karena itu, ia sudah memprioritaskan belanja pemerintah yang berfokus pada pembangunan fisik. “Peran belanja modal dapat mendorong pulihnya perekonomian,” kata Zulkipli.

DIANANTA P. SUMEDI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

8 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

10 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

16 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya