Ancaman dari Pemain Baru Bisa Batasi Peringkat WTON

Reporter

Senin, 28 November 2016 13:57 WIB

PT Wijaya Karya (WIKA). TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) hari ini memberikan penilaian untuk korporasi, salah satunya PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). Analis dari Pefindo, Haryo Konconegoro, mengatakan anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk itu mendapatkan peringkat idA+ untuk perusahaan dengan outlook stabil pada periode 21 September 2016 hingga 1 September 2017.

Menurut Haryo, adanya agresivitas sejumlah perusahaan baru di sektor konstruksi untuk mengambil potensi pasar domestik dinilai bisa menjadi ancaman bagi peringkat WTON. Saat ini, faktor-faktor yang akan membatasi peringkat Wika Beton adalah exposure terhadap industri konstruksi yang memiliki volatilitas tinggi.

"Faktor lain yang membatasi adalah adanya ancaman dari pemain-pemain baru," ujar Haryo dalam konferensi pers di kantor Pefindo, Jakarta Selatan, Senin, 28 November 2016.

Simak:
Buah Lokal Kalah Bersaing dengan Impor, Begini Dalih Pemerintah
Jonan Bentuk Tim, Bahas Tarif Listrik Energi Panas Bumi
PLTP Unit 6 Rampung, PLN Punya Cadangan Listrik 60 MW

Meski demikian, peringkat WTON masih didukung oleh beberapa faktor, yakni keunggulan posisi pasar WTON yang akan diuntungkan oleh program percepatan pembangunan infrastruktur dan wilayah cakupan yang luas serta produk-produk telah terdiversifikasi. "Faktor pendukung juga berasal dari struktur permodalan yang konservatif dan indikasi proteksi arus kas yang kuat," kata Haryo.

Haryo mengatakan peringkat WTON bisa dinaikkan jika perseroan mampu mempertahankan posisi pasar yang kuat dan meningkatkan profil keuangan secara berkelanjutan. Peringkat juga bisa diturunkan jika WTON secara signifikan gagal mencapai target pendapatan, yang dapat menekan margin dan menekan arus kas perusahaan.

Peringkat Wika Beton juga bisa diturunkan jika perseroan gagal mencapai target pendapatan yang akhirnya menekan margin serta arus kas perusahaan. "Peringkat juga berada dalam tekanan jika kinerja ekspansi usaha tidak berkontribusi signifikan sesuai dengan harapan. Atau jika utang lebih tinggi daripada proyeksi, akan memperburuk profil keuangan perusahaan," ucap haryo.

DESTRIANITA
CATATAN:
tulisan ini sebelumnya berjudul "Persaingan Ketat, Peringkat WTON Terancam Pemain Baru". Perubahan dilakukan untuk menyesuaikan dengan isi berita.








Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

17 jam lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

9 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

14 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

46 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Dinyatakan Gagal Bayar Sebagian, Stafsus Erick Thohir Pastikan Ada Solusi

19 Desember 2023

Obligasi Waskita Karya Dinyatakan Gagal Bayar Sebagian, Stafsus Erick Thohir Pastikan Ada Solusi

Pefindo memberikan peringkat obligasi Waskita Karya secara umum dengan rating idSD atau selective default alias gagal membayar sebagian.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya