RI Terbitkan 845 Lisensi FLEGT Ekspor Kayu ke Uni Eropa  

Reporter

Kamis, 24 November 2016 15:17 WIB

Menko Perekonomian Darmin Nasution. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia telah menerbitkan 845 lisensi Foreign Law Enforcement Governance and Trade (FLEGT) untuk ekspor produk kayu ke Uni Eropa senilai US$ 24,96 juta hanya dalam kurun waktu sepekan, yakni 15-23 November 2016.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dalam Perayaan Nasional Peluncuran FLEGT Indonesia di Jakarta, Kamis, 24 November 2016, menyatakan lisensi tersebut untuk tujuan ekspor ke 24 negara di Uni Eropa yang terdiri atas produk panel, furnitur, woodworking, kerajinan, chips, kertas, dan perkakas.

Dia menyebutkan produk panel menempati peringkat pertama dalam ekspor produk berlisensi FLEGT dengan nilai US$ 11,92 juta, disusul furnitur senilai US$ 7,25 juta. "Sertifikat FLEGT Indonesia setingkat sertifikat Uni Eropa ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan daya kompetitif produk Indonesia untuk menembus pasar baru," kata Darmin di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

Pada kesempatan itu, hadir juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Duta Besar Komisi Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerand, serta pelaku usaha industri produk kayu dan kalangan lembaga sertifikasi.

Dalam perayaan penerbitan lisensi FLEGT Indonesia ini, Menko Perekonomian Darmin Nasution menyerahkan piagam penghargaan lisensi FLEGT Perdana kepada sepuluh eksportir yang telah memperoleh sertifikat tersebut mewakili seratus eksportir. Kemudian, bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Dubes UE untuk Indonesia, Darmin juga melepaskan ekspor produk kayu ke Uni Eropa. Selain itu, diserahkan piagam penghargaan kepada 14 lembaga penerbit lisensi FLEGT pada 15-23 November 2016.

Di tempat terpisah, yakni di Cakung, Jakarta Timur, juga dilakukan pelepasan ekspor produk kayu oleh Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) sebanyak 23 peti kemas dengan tujuan Jerman, Inggris, dan Belgia. Kemudian, di Batang, Jawa Tengah, dilakukan pelepasan ekspor oleh Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (ISWA) berupa satu peti kemas berisi produk kayu lapis dengan tujuan Belgia dan Jerman. Sedangkan Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) mengirim satu peti kemas berisi produk kertas dengan tujuan Yunani.

"Ini momentum Indonesia untuk merebut pasar kayu dari negara-negara pesaing," ujar Darmin.

Menurut dia, saat ini kontribusi sektor kehutanan terhadap produk domestik bruto sebanyak 1 persen. Sedangkan kontribusi terhadap perpajakan nasional mencapai 1,3 persen, dengan perolehan devisa dari ekspor sebanyak US$ 5,4 miliar hingga Agustus 2016.

Adapun Menteri Siti Nurbaya menyatakan penerapan prinsip legalitas dan kelestarian dalam skema Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) merupakan upaya memerangi pembalakan liar di Indonesia. "Indonesia membuktikan komitmen pada pasar Uni Eropa dan pasar global lain untuk menerapkan skema perdagangan kayu berkelanjutan yang sekaligus menjamin kelestarian hutan kita," katanya.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup, nilai ekspor produk kayu Indonesia terus meningkat sejak diberlakukannya SVLK pada 2013, yakni dari US$ 10,4 miliar menjadi US$ 10,6 miliar pada 2015.

ANTARA


Berita terkait

ISWA: Industri Kayu Olahan Terdampak Ketidakpastian Ekonomi Global

27 Oktober 2023

ISWA: Industri Kayu Olahan Terdampak Ketidakpastian Ekonomi Global

Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (ISWA) menyoroti kondisi ekonomi global yang berdampak pada industri kayu dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Ini Strategi Promosikan Produk Kayu Berkelanjutan di Indonesia

15 November 2020

Ini Strategi Promosikan Produk Kayu Berkelanjutan di Indonesia

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan mengatakan Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus memberikan perhatian terhadap industri kayu ringan.

Baca Selengkapnya

Terpukul Perang Dagang, Nilai Ekspor Kayu Olahan Turun 4 Persen

3 Januari 2020

Terpukul Perang Dagang, Nilai Ekspor Kayu Olahan Turun 4 Persen

Terpukul oleh perang dagang, nilai ekspor kayu olahan Indonesia sampai 31 Desember 2019 hanya mencapai US$ 11,64 miliar.

Baca Selengkapnya

Rupiah Semakin Melemah, Untung di Industri Ini Makin Tebal

24 Agustus 2018

Rupiah Semakin Melemah, Untung di Industri Ini Makin Tebal

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, pelemahan rupiah disebabkan faktor eksternal.

Baca Selengkapnya

Genjot Industri, Pemerintah Subsidi Sistem Legalitas Kayu

13 Juli 2018

Genjot Industri, Pemerintah Subsidi Sistem Legalitas Kayu

Pemerintah bakal memberi insentif untuk para pelaku industri kecil dan menengah di bidang kayu dan furnitur.

Baca Selengkapnya

Pidato Jokowi di Pameran Furniture Internasional

11 Maret 2017

Pidato Jokowi di Pameran Furniture Internasional

Jokowi menuturkan, pemerintah memberikan sejumlah insentif
bagi beberapa industri furniture dan rajinan untuk mendongkrak
nilai ekspor.

Baca Selengkapnya

Kayu Berserifikat FLEGT Indonesia Pertama Tiba di London

17 Januari 2017

Kayu Berserifikat FLEGT Indonesia Pertama Tiba di London

Pengapalan pertama produk kayu dengan lisensi FLEGT asal Indonesia ke Inggris ini ada sekitar 17 kargo.

Baca Selengkapnya

Dapat Lisensi FLEGT, Indonesia Bidik Pemasaran Kayu ke Eropa  

30 November 2016

Dapat Lisensi FLEGT, Indonesia Bidik Pemasaran Kayu ke Eropa  

Menteri Luar Negeri Retno menjelaskan bahwa kita harus memanfaatkan keunggulan komparatif produk kayu untuk meraih pasar yang lebih besar di UE.

Baca Selengkapnya

Industri Mebel Terdampak Implementasi Sistem Legalitas Kayu

30 November 2016

Industri Mebel Terdampak Implementasi Sistem Legalitas Kayu

Implementasi sistem verifikasi legalitas kayu perlu
disempurnakan karena diyakini mampu membangkitkan pelaku usaha
mebel skala industri kecil dan mene

Baca Selengkapnya

Lisensi Kayu Indonesia Resmi Berlaku Bulan Depan

16 September 2016

Lisensi Kayu Indonesia Resmi Berlaku Bulan Depan

Lisensi "Forest Law Enforcement Governance and Trade" atas produk kayu asal Indonesia di pasar Uni Eropa resmi diberlakukan mulai 15 November 2016.

Baca Selengkapnya