Presiden Joko Widodo menyampaikan tanggapan terkait unjuk rasa 4 November di Istana Merdeka, Jakarta, 5 November 2016 dinihari. Penampilan Jokowi mengenakan jaket menjadi perhatian netizen ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo rupanya mempunyai pandangan tersendiri terhadap presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.Tak seperti kebanyakan orang yang melihat sisi kontroversial, Jokowi menganggap Trump piawai dalam hal berbisnis.
"Saya kira dia mempunyai penciuman bisnis dan ekonomi yang sangat tajam," kata Jokowi di acara pertemuan tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Selasa, 22 November 2016. Ia menilai Presiden asal Partai Republik itu tidak akan sembrono menjalankan semua janji politiknya.
Jokowi optimistis kebijakan Trump nantinya akan baik bagi rakyat Amerika dan negara-negara lainnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyangsikan bila Amerika akan makin proteksionis atau menaikkan suku bunga acuan bank sentral Amerika di bawah kepemimpinan Trump. "Saya kira presiden terpilih bukan seperti yang kita bayangkan."
Di sisi lain, Jokowi menyadari bila perekonomian global masih akan mengalami perlambatan. Namun bila berkaca kepada pertumbuhan ekonomi domestik tahun ini, ia yakin situasi di Indonesia masih lebih baik. Ia mengajak kepada para pelaku ekonomi agar bersikap optimistis menghadapi ekonomi 2017. "Kenapa kita begitu pesimis," tanyanya.
Ke depan, Jokowi menambahkan, hal yang mesti dilakukan ialah terus meningkatkan daya saing. Agar bisa bersaing, iklim usaha di Indonesia harus mudah. Tahun ini, peringkat kemudahan berusaha Indonesia meningkat dibandingkan tahun lalu. "Sebelumnya 106 sekarang sudah 91," ucapnya.
Selain itu, pemerintah tetap akan fokus kepada tiga hal. Yakni memberantas korupsi dan pungutan liar, memperkecil inefisiensi birokrasi, serta mengembangkan pembangunan infrastruktur.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
23 jam lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.