Dihentikan OJK, Nasabah Datangi Rumah Bos Pandawa Grup

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 17 November 2016 23:03 WIB

Rumah Salman Nuryanto bos Pandawa Grup di Perumahan Palem Ganda Asri di Kelurahan/Kecamatan Limo. TEMPO/IMAM HAMDI

TEMPO.CO, Jakarta - Nasabah koperasi Pandawa Grup mulai berdatangan ke rumah bos pendiri lembaga penghimpun dana tersebut, Salman Nuryanto di Perumahan Palem Ganda Asri di Kelurahan/Kecamatan Limo, Kamis, 17 November 2016. Mereka berencana menarik investasi yang ditanam di sana.

Nasabah ingin menarik investasi mereka setelah sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghentikan kegiatan penghimpunan dana yang dilakukan Pandawa Grup. Penghentian tersebut dilakukan karena OJK menilai kegiatan Pandawa Grup berpotensi merugikan masyarakat dan diduga melanggar UU tentang Perbankan.

Salah satu nasabah yang ingin mengambil duit investasinya adalah Rohani, 64 tahun. Rohani telah menjadi nasabah Pandawa Group sejak 2014. Awalnya, ia telah menginvestasikan duit sebesar Rp 2 juta.

Namun, karena tergiur dengan bunga 10 persen yang diberikan Pandawa Group, Rohani terus menambah investasinya. Bahkan, tiga bulan lalu ia menambah investasi sampai Rp 10 juta. "Saya tambah bertahap. Selama ini lancar. Tapi, saya mau ambil dana saya," katanya.

Sayang saat Rohani ingin mengambil duitnya, Salman Nuryanto tidak berada di rumahnya. Orang yang ada di dalam rumah pimpinan Pandawa Group tersebut, mengatakan Salman Nuryanto, sedang rapat.

Warga Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan tersebut, menjadi nasabah Pandawa Group karena di wilayahnya telah banyak warga yang sudah menjadi member Pandawa Group. "Saya daftar ke Bu Dwi di kantor Pandawa di Limo," ujarnya.

Seorang warga Bekasi bernama Widi juga ikut mendatangi rumah Salman Nuryanto. Ia mengaku berinvestasi sebesar Rp 37 juta di sana. Dia baru tiga bulan berinvestasi di Pandawa Grup. Widi mengaku mendapat keuntungan 10 persen seperti yang dijanjikan. "Saya lilahita'allah saja," ujarnya. Namun dia mengaku tak ingin mengambil dananya. Widi mengatakan kedatangannya hanya untuk silaturahmi.

Namun, saat Widi diminta keterangan lebih lanjut oleh Tempo, tiba-tiba nasabah tersebut dipanggil salah seorang yang ada di dalam rumah bos Pandawa Group. Orang tersebut memberikan buah di kantong plastik transparan, dan menggiring Widi, langsung masuk ke dalam mobilnya.

Orang yang membawa buah tersebut meminta Widi, langsung jalan menjauh dari rumah Salman. Padahal, beberapa wartawan masih ingin menggali keterangan dari nasabah tersebut.

Kompleks rumah bos Pandawa Grup kemarin juga tampak dipenuhi mobil-mobil mewah. Seorang petugas keamanan mengatakan mobil tersebut milik leader Pandawa Grup yang punya pangkat bintang delapan.

Usai bubar rapat ada beberapa orang yang menggunakan lencana berlogo 8, yang menjadi identitas mereka sebagai leader pandawa bintang delapan. "Yang rapat leader bintang 8 sekitar 150 orang," kata salah seorang yang tidak menyebutkan namanya, yang berada di luar ruang rapat.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

14 jam lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

18 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

1 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

2 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

3 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya