Saham-Saham Wall Street Ditutup Bervariasi

Reporter

Kamis, 17 November 2016 07:25 WIB

Wall Street. AP Photo/Frank Franklin II

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham di Wall Street bervariasi pada Rabu atau Kamis pagi WIB (17 November 2016), dengan S&P 500 ditutup melemah dan Dow mengakhiri reli ketujuhnya, karena saham keuangan jatuh. Namun, saham-saham teknologi membantu Nasdaq berakhir lebih tinggi.

Saham-saham Amerika Serikat telah berada di kisaran ketat sejak kemenangan mengejutkan pengusaha pengembang real estat Donald Trump dalam pemilihan presiden AS pada 8 November. Dow ditutup lebih tinggi untuk tujuh sesi sebelumnya, dengan empat terakhir pada rekor tertinggi, lapor Reuters.

Sektor keuangan S&P mengakhiri relinya selama tujuh hari dengan penurunan 1,4 persen. Baik Dow maupun S&P mengupas kerugian dalam perdagangan sore yang bergejolak.

"Saya pikir Anda memiliki banyak orang yang tertidur minggu lalu dan mencoba untuk menggunakan pelemahan untuk menaruh uang mereka bekerja," kata Paul Hickey, Co-founder Bespoke Investment Group, LLC, sebuah perusahaan riset di Harrison, New York. "Orang dengan uang di luar pasar mencari tempat untuk menaruhnya."

"Mereka mencari saham-saham yang belum reli banyak dan orang-orang yang telah reli mengambil sedikit napas."

Dow Jones Industrial Average ditutup turun 54,92 poin atau 0,29 persen menjadi 18.868,14 poin, S&P 500 kehilangan 3,45 poin atau 0,16 persen menjadi 2.176,94 poin, sedangkan indeks komposit Nasdaq bertambah 18,96 poin atau 0,36 persen menjadi 5.294,58 poin.

Investor masih mencari kejelasan tentang berapa banyak janji-janji kampanye Trump akan menjadi kenyataan, sambil bersiap untuk suku bunga dan inflasi yang lebih tinggi.

Proposal presiden terpilih AS Donald Trump untuk memotong pajak dan meningkatkan belanja infrastruktur diperkirakan akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan inflasi, sementara setiap revisi perjanjian perdagangan luar negeri atau pengenaan tarif impor diperkirakan akan merugikan ekonomi AS.

"Anda punya sedikit rasa tidak nyaman dari reli Trump hari ini," kata Steven Chiavarone, Asosiasi Manajer Portofolio di Federated Investors Global Allocation Fund yang berbasis di New York.

"Pasar memperkirakan cukup cepat di skenario yang sangat cerah, tapi sekarang Anda melihat sedikit keraguan ... karena ia menempatkan bersama timnya."

Sementara saham-saham keuangan S&P merosot pada Rabu, mereka masih 9,3 persen di atas tingkat pra-pemilu AS, karena investor berspekulasi pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan peraturan yang lebih ringan membantu sektor tersebut. JPMorgan turun 2,5 persen menjadi 77,40 dolar AS, kemerosotan paling besar di sektor ini.

Pedagang memperkirakan peluang 81 persen bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunganya pada Desember, menurut data Thomson Reuters.

Indeks teknologi S&P, yang turun sebanyak 3,6 persen pada hari-hari setelah pemilu, akhirnya naik 0,92 persen,sebagian dibantu oleh Apple dan Microsoft.

Perusahaan-perusahaan teknologi AS, yang sebagian besar membuat produk mereka di luar negeri, bisa menanggung sebagian beban dari setiap pembatasan perdagangan baru.

Delapan dari 11 besar sektor S&P 500 berakhir lebih rendah, dengan indeks keuangan memimpin penurunan. Sektor energi menjadi yang terlemah kedua dengan merosot 0,9 persen didorong oleh penurunan harga minyak.

Saham-saham naik melebihi yang turun dengan rasio 1,11:1 di NYSE dan rasio yang sama di Nasdaq. Sekitar 7,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS dibandingkan dengan rata-rata 7,9 miliar selama 20 sesi terakhir.

ANTARA

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

20 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

11 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

11 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

11 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

14 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

17 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya