Kemnaker Gandeng Bank Dunia Lindungi Pekerja Rentan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 16 November 2016 23:02 WIB

Kantor Pelayanan penggunaan tenaga kerja asing di Kantor Kementrian Ketenagakerjaan, Jakarta, 28 Agustus lalu. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan menggandeng Bank Dunia untuk memberikan masukan atau referensi bagi penyusunan Desain Induk Pembangunan Ketenagakerjaan di Indonesia 2016-2035.

Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri bertemu Wakil Presiden Bank Dunia Victoria Kwakwa di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (15 November 2016) untuk membahas bentuk asistensi tersebut.

Dalam keterangan pers Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta, Rabu, ada beberapa isu ketenagakerjaan yang dibahas dalam pertemuan tersebut, salah satunya mengenai perlindungan pekerja/buruh.

Menaker menyampaikan bahwa 60,39 persen angkatan kerja di Indonesia adalah lulusan SD/SMP dan kurangnya kompetensi menyebabkan mereka kesulitan dalam memperoleh pekerjaan yang layak dan rentan mengalami permasalahan di tempat kerja.

"Kami akan terus meningkatkan skill (keterampilan) tenaga kerja agar bisa memasuki pasar kerja. Kami juga terus memperbaiki peraturan agar pekerja mendapat proteksi yang lebih baik," ujar Menaker.

Selain membahas perlindungan tenaga kerja di dalam negeri, Menaker juga menyampaikan tentang upaya pemerintah dalam melindungi pekerja/buruh yang bekerja di luar negeri (buruh migran).

Senada dengan permasalahan tenaga kerja di dalam negeri, banyak tenaga kerja Indonesia tidak memiliki kompetensi yang cukup namun memaksakan diri untuk bekerja di luar negeri.

Menaker menjelaskan bahwa pemerintah mendorong para calon buruh migran untuk meningkatkan kompetensinya terlebih dahulu sebelum memutuskan bekerja ke luar negeri.

"Bekerja di luar negeri adalah hak setiap orang. Tapi pemerintah akan selalu mengupayakan perlindungan yang baik, sehingga kami anjurkan untuk meningkatkan kompetensi dulu. Mereka dapat datang ke BLK yang dimiliki pemerintah atau swasta untuk melatih keterampilannya," jelas Menaker.

Menaker juga menyebutkan akan terus meningkatkan pelayanan terhadap buruh migran dengan memperbaiki prosedur-prosedur yang dianggap menyulitkan dan juga meminta Bank Dunia untuk dapat memberikan pendampingan dalam perlindungan pekerja/buruh.

Wakil Presiden Bank Dunia Victoria Kwakwa menyatakan mendukung langkah yang akan diambil Kemnaker dan menyampaikan bahwa untuk melindungi tenaga kerja maka diperlukan reformasi di bidang ketenagakerjaan.

"Reformasi ketenagakerjaan dapat dimulai dari reformasi peraturan ketenagakerjaan, mengembangkan strategi pelatihan keahlian menyeluruh untuk melengkapi pekerja supaya dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik, meluncurkan program tenaga kerja aktif yang dirancang untuk melindungi mereka yang paling rentan," demikian Victoria.

ANTARA

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

1 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

9 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

35 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

36 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

39 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

41 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

49 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

56 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.

Baca Selengkapnya