Jepang Pulih, BPS: Rupiah Kedodoran Terhadap Yen

Selasa, 15 November 2016 21:18 WIB

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Majalah The Economist menyebutkan, masalah yang dihadapi Indonesia adalah pemerintahan yang birokratis, korupsi, dan infrastruktur yang tidak memadai menjadi alasan nilai tukar rupiah sangat rendah. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya depresiasi rupiah terhadap empat mata uang asing pada minggu ke-II November 2016 dibandingkan dengan minggu ke-IV Oktober 2016. Keempat mata uang tersebut antara lain dolar Amerika, dolar Australia, euro, dan yen.

Depresiasi rupiah terhadap yen mencapai -1,62 persen. Nilainya bergeser dari Rp 124,32 menjadi Rp 126,34 per satu yen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo, mengatakan pelemahan atas yen disebabkan oleh kondisi Jepang yang sedang mengalami surplus perdagangan. "Jepang juga sedang mengalami recovery sehingga rupiah kedodoran di yen," katanya di kantor BPS, Jakarta, Selasa, 15 November 2016.

Depresiasi rupiah tercatat sebesar -0,65 persen dari Rp 12.993 menjadi Rp 13.026 per dolar AS. Sementara terhadap dolar Australia depresiasi terjadi sebesar -0,73 dari Rp 9.934 menjadi Rp 10.007. Terhadap euro, rupiah melemah -2,74 dari Rp 14.154 menjadi Rp 14.541.

Sepanjang Oktober 2016, rupiah juga tercatat melemah 0,44 persen terhadap dolar AS. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar AS terjadi pada minggu ketiga Oktober 2016 yang mencapai Rp 13.008,52 per dolar AS. Berdasarkan provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Nusa Tenggara Barat yaitu mencapai Rp 13.300 per dolar AS pada minggu pertama Oktober.

Rupiah juga terpantau melemah terhadap dolar Australia pada Oktober sebesar 0,48 persen. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Australia terjadi pada minggu ketiga Oktober yang mencapai Rp 9.942 per dolar Australia. Level terendah kurs tengah terjadi di Sulawesi Barat yang mencapai Rp 10.045,50 pada minggu ketiga Oktober.

Terhadap yen dan euro, rupiah justru meningkat pada Oktober. Rupiah terapresiasi 2,99 persen terhadap yen dan 2,40 persen terhadap euro.

Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap yen dan euro terjadi pada minggu keempat Oktober. Masing-masing mencapai Rp 124,32 per yen dan Rp 14.154,05 per euro.

Pronvisi Nusa Tenggara Timur mengalami level tertinggi kurs tengah yaitu Rp 117,50 per yen. Sementara level tertinggi kurs tengah terhadap euro terjadi di Sumatera Barat yaitu Rp 13.950.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

7 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

7 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

9 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

9 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

9 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya