Ekonomi Global Melambat, PDB Asean Capai US$ 2,43 Triliun

Selasa, 15 November 2016 15:34 WIB

Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo menjadi pembicara dalam Dialog Tahun Pembinaan Wajib Pajak 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan, 2 November 2015. ANTARA/Dewi Fajriani

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, negara-negara di Asean tetap menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang impresif dan juga stabilitas yang kuat di tengah ketidakpastian global. Banyak lembaga meramalkan, Asean akan menjadi kawasan yang paling cepat berkembang di dunia.

"Sehingga tidak diragukan lagi bahwa Asean telah semakin dipandang sebagai tujuan investasi yang menarik," kata Mardiasmo dalam pembukaan Asean Finance Ministers' Investor Seminar (AFMIS) di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa, 15 November 2016.

Mardiasmo berujar, integrasi ekonomi dalam sebuah regional penting untuk meningkatkan dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi Asean. Menurut dia, Asean merupakan entitas ekonomi terbesar ketujuh di dunia dan terbesar ketiga di Asia. "Dengan produk domestik bruto lebih dari US$ 2,43 triliun pada 2015.”

Dalam perdagangan, kata Mardiasmo, Asean juga merupakan salah satu kawasan ekonomi terbesar di dunia dengan nilai perdagangan sebesar US$ 2,28 triliun pada 2015. "Sementara itu, investasi luar negeri langsung (FDI) meningkat hingga US$ 120 miliar pada 2015 atau 11 persen dari total FDI dunia," katanya.

Mardiasmo berujar, Asean pun menawarkan prospek pertumbuhan ekonomi dengan populasi lebih dari 600 juta orang yang mayoritas merupakan penduduk berusia muda. "Asean juga memiliki peraturan untuk peningkatan perlindungan investor, liberalisasi sektor untuk investasi, dan transparansi," ujarnya.

Hari ini, Menteri Keuangan se-Asean berkumpul dalam Asean Finance Ministers' Investor Seminar (AFMIS). Acara itu mempertemukan para Menteri Keuangan se-Asean dengan investor regional maupun global dalam rangka mempromosikan Asean sebagai destinasi investasi yang menjanjikan.

Deputi Sekretaris Jenderal Asean Lim Hong Hin mengatakan, AFMIS adalah forum untuk mempromosikan Asean sebagai tempat berusaha yang menarik. Di tengah ketidakpastian global, fundamental dan stabilitas ekonomi tetap terjaga sehingga menjadikan Asean sebagai salah satu kutub penting pertumbuhan dunia.

Selain ingin mempromosikan Asean sebagai destinasi investasi, menurut Lim, pertemuan tersebut juga ditujukan untuk penguatan perspektif internasional tentang pertumbuhan ekonomi Asean yang berkelanjutan dan penyampaian berbagai reformasi kebijakan negara-negara Asean.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

13 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

6 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya