Delapan Kementerian Sepakati Revitalisasi Fungsi Pengairan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 14 November 2016 23:00 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, 21 April 2016. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Delapan kementerian di Jakarta, Senin, 14 November 2016 menyepakati untuk merevitalisasi Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) atau fungsi pengairan dalam upaya penyelamatan hutan, tanah, dan air.

"Saya yakin kesepakatan ini dapat menjadi langkah awal dalam memadukan program dan aksi yang ada di masing-masing kementerian dalam rangka upaya penyelamatan air. Partisipasi dari seluruh stakeholder merupakan kunci utama suksesnya GN-KPA," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Delapan kementerian tersebut adalah Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Menurut Basuki, untuk menyelamatkan air dan mengurangi bencana terkait air ini, program dan aksi berbagai pihak seperti Pemerintah, Pemerintah Daerah, dunia usaha, serta masyarakat perlu disinergikan.

Kementerian PUPR sendiri memiliki beberapa target pembangunan infrastruktur di tahun 2015-2019, yaitu penguatan konektivitas, peningkatan permukiman, penyediaan perumahan, dan ketahanan air atau pangan.

Beberapa target pembangunan infrasruktur di bidang ketahanan air antara lain pembangunan 65 waduk, pembangunan sarana dan prasarana pengendali banjir sepanjang 3.000 km, pembangunan 1.893 embung atau bangunan penampung air lainnya, serta pembangunan dan peningkatan sarana prasarana pengelolaan air baku berkapasitas 67,52 meter kubik.

Kementerian PUPR juga memiliki program pengendalian banjir nasional pada tahun 2015 -2019, di antaranya pembangunan prasarana pengendali banjir Sungai Asahan, perbaikan tebing tanggul-tanggul kritis Sungai Citarum Hilir, normalisasi Kali Ciliwung, dan pembangunan sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.

Berdasarkan data yang disebutkan Kementerian PUPR, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi air yang besar dengan total 3.906 km kubik. Di Sumatera sebesar 841 km kubik, di Jawa sebesar 164 km kubik, di Kalimantan 1.314 km kubik, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 50 km kubik, di Sulawesi 299 km kubik, di Maluku sebesar 177 km kubik, dan di Papua sebesar 1.062 km kubik.

Potensi air yang besar ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai keperluan seperti sumber air minum, pemenuhan irigasi, untuk industri, penggelontoran kota, pembangkit listrik, dan untuk perikanan.

Selain itu, Indonesia juga merupakan negara dengan karakter cuaca yang cukup ekstrem, baik temperatur maupun perubahan arah angin. Perpaduan kondisi iklim dengan topografi dan tanah menghasilkan kondisi tanah yang subur.

Di sisi lain kondisi ini juga dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir, longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan. Banjir dan tanah longsor seringkali terjadi di berbagai lokasi di Indonesia yang mengakibatkan jatuhnya korban, kerusakan permukiman dan infrastruktur, serta kerugian bagi dunia usaha.

ANTARA

Berita terkait

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

4 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

11 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

11 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

20 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

23 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

25 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

26 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

30 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya