Efek Trump, BEI Yakin Anjloknya IHSG Sementara

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 14 November 2016 22:45 WIB

Tamu undangan memperhatikan layar pergerakan index saham di Lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 26 Agustus 2016. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan lagi, indeks mencatatkan penurunan 0,23% menjadi 5.441,50. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Bursa Efek Indonesia optimistis anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) saat ini hanya bersifat sementara. Sebab kondisi fundamental bisnis emiten yang tercatat di Bursa Efek masih kuat.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio menyatakan rata-rata pertumbuhan kinerja emiten sekitar 15 persen per tahun. “Produknya masih bagus, mereka masih untung dan pasar juga masih besar," ujarnya saat konferensi pers di Hard Rock Cafe, Pasific Place, Jakarta, Senin 14 November 2016.

IHSG hari ini dibuka melemah 53,945 poin atau 1,03 persen ke level 5.178,026. Kemudian pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG anjlok 137,713 poin atau 2,63 persen ke level 5.094,258. Sepanjang pekan lalu nilai kapitalisasi Bursa Efek turun 2,49 persen atau Rp 144 triliun menjadi Rp 5.658 triliun. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, IHSG anjlok 4,01 persen atau 218,34 poin ke level 5.231,971.

Menurut Tito, penyebab anjloknya IHSG utamanya karena sentimen ketidakpastian global, terkait terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Sejumlah kebijakan-kebijakan ekonomi Trump yang penuh ketidakpastian, menimbulkan dampak psikologis terhadap pasar. Para investor memilih menarik dana untuk sementara dari pasar modal. "Orang cenderung berpikir jangka pendek, tapi nanti mereka balik lagi kok," katanya.

Tito mengatakan kuatnya fundamental kinerja emiten akan mampu meredam dampak sentimen global berlanjut. Selain itu kondisi perekonomian domestik juga mulai membaik. Nilai tukar rupiah meskipun dalam beberapa hari terakhir juga anjlok, namun secara year to date masih mengalami apresiasi. “Jadi kami nggak takut,” ungkapnya.

Tito menambahkan penurunan IHSG saat ini masih dalam batas wajar. Karena sebelumnya kenaikan IHSG termasuk tertinggi sehingga ketika terjadi penurunan juga besar. Namun dia menjamin peringkat kinerja Bursa Efek Indonesia masih berada di posisi kedua di dunia, atau paling unggul di Asia Tenggara.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

16 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

10 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

10 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

16 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya