Kemenangan Trump Tak Pengaruhi Perbankan Indonesia  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 14 November 2016 16:18 WIB

Ekspresi Presiden AS terpilih Donald Trump, saat berbicara pada malam pemilihan di Manhattan, New York, 9 November 2016. Trump memenangkan pemilu AS dengan electoral college votes 276. REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Neslon Tampubolon mengatakan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45 tidak banyak mempengaruhi industri perbankan di Tanah Air.

"Sejauh ini tidak ada reaksi yang berlebihan dari stakeholder perbankan, baik pemilik dana maupun yang memanfaatkan jasa perbankan," ujar Nelson di Jakarta, Senin, 14 November 2016.

Menurut Nelson, reaksi pelaku pasar yang ditunjukkan dengan turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) dan melemahnya rupiah terhadap dolar AS, hanya reaksi sesaat dan sifatnya temporer.

"Menurut saya, itu hanya reaksi sementara, biasalah orang melihat ke mana ini arahnya. Tapi ini akan kembali normal," katanya.

Nelson juga menanggapi kekhawatiran akan timbulnya dampak negatif dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang sempat diutarakan Trump saat kampanye. Menurut dia, sosok Donald Trump akan tetap melihat kepentingan negaranya.

Jika dianggap menguntungkan, ucap Nelson, AS bisa saja justru memperluas pasar mereka, bukan menutup diri dan membatasi hubungan dagang dengan negara-negara lain.

"Jadi kita berharap transaksi dengan Amerika itu positif bagi kita, biarpun Donald Trump atau siapa pun pemimpinnya," ujar Nelson.

Donald Trump berhasil mengalahkan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dalam pemilihan umum Presiden Amerika Serikat dengan meraih setidaknya 288 suara elektoral.

Dalam kampanyenya, Trump dinilai lebih condong ke arah proteksionisme perdagangan. Terpilihnya Trump juga diperkirakan berdampak terhadap rencana Indonesia memasuki Trans Pacific Partnership (TPP).

Rencana TPP bisa saja batal apabila Trump benar-benar merealisasi idenya. Kendati demikian, hal tersebut diprediksi tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Sejumlah pihak juga menilai janji-janji kampanye calon presiden memang tidak semuanya dapat direalisasi, malah cenderung banyak yang tidak menepatinya.

ANTARA



Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

6 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

8 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

9 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

13 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

15 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

15 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

16 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

20 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

20 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya