BI Luncurkan Fintech Office  

Reporter

Senin, 14 November 2016 12:50 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia meluncurkan BI Financial Technology (Fintech) Office, Senin, 14 November 2016. BI Fintech Office merupakan inisiatif bank sentral untuk mendukung pengembangan fintech atau industri kreatif layanan keuangan berbasis teknologi informasi.

"Kami merasakan hadirnya para pelaku fintech telah menciptakan atmosfir kreativitas yang sangat baik," ujar Gubernur BI Agus Martowardoyo seusai acara peluncuran BI Fintech Office di kantor pusat BI, Jakarta. "BI Fintech Office ini hadir untuk menjaga level playing field pelaku industri keuangan agar proporsional."

Menurut Agus, masyarakat Indonesia saat ini tengah mengalami perubahan pola hidup yang besar. "Kalau mereka dapat barang secara instan melalui belanja online, mereka juga ingin akses keuangan yang mudah," ucapnya.

Ia menilai kehadiran fintech tidak lepas dari krisis keuangan 2008 yang telah mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan formal. "Beriringan juga dengan pertumbuhan generasi milenial yang melek teknologi." Bank Indonesia mencatat, transaksi fintech saat ini mencapai US$ 14,5 miliar.

Agus menjelaskan, BI Fintech Office memiliki empat fungsi. Pertama, sebagai fasilitator untuk pertukaran ide pengembangan fintech. Kedua, sebagai business intelligent. "Nantinya fintech akan rutin diberikan perkembangan hasil kajian dalam pertemuan BI dengan otoritas terkait," ucapnya.

Fungsi ketiga yaitu sebagai assessment yang akan melakukan pemetaan potensi, manfaat, dan risiko produk fintech. Keempat, BI Fintech Office akan menjalankan fungsi koordinasi komunikasi untuk mendorong terciptanya harmonisasi peraturan lintas otoritas.

Bank Indonesia telah mengambil inisiatif agar tidak menciptakan gejolak di sistem keuangan. "Regulasi pasti ada, tapi tidak seharusnya mendahului inovasi. Regulasi sebaiknya berada di dekat inovasi, agar tetap bisa mendukung dan melihat risiko yang ada," kata Agus.

FAJAR PEBRIANTO | RETNO




Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya