TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Sriwijaya Air berencana menerbangkan rute Jeddah untuk penerbangan umrah sebagai salah satu ekspansi bisnis pada tahun depan.
Presiden dan CEO Sriwijaya Air Group Chandra Lie saat diskusi di Kantor Pusat Sriwijaya, Tangerang, Rabu, 9 November 2016 mengatakan diharapkan penerbangan umrah tersebut dimulai pada Februari 2017.
"Awalnya kita berencana penerbangan umrah ini Desember 2016, namun kita masih menunggu pesawatnya yang baru datang 2017," katanya.
Chandra mengatakan saat ini tengah memesan dua pesawat berbadan lebar (widebody) Boeing 777-300 ER yang akan diterbangkan delapan kali seminggu dengan rincian empat dari daerah dan empat dari daerah lain, seperti Medan, Surabaya dan Makassar.
Rencananya, lanjut dia, pesawat dengan jangkauan terbang mencapai jarak 13.650 kilometer tersebut akan melintasi dari Jakarta-Medan-Dakka-Jeddah.
Perihal penerbangan ke Jeddah tersebut, Chandra mengatakan salah satu rencana apabila perusahaannya berhasil menawarkan saham perdana pada 2017.
Dia menyebutkan sebesar 25 persen saham akan ditawarkan untuk dimiliki publik dalam rangka memperlancar arus kas dan ketersediaan dana segar.
Selain itu, Chandra mengatakan dari hasil IPO tersebut akan dipergunakan untuk pembelian 15 pesawat berbadan sedang (narrow body) Boeing 737-800 dan dua pesawat berbadan lebar (widebody) Boeing 777-300ER yang akan dipergunakan untuk umrah tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo mengatakan potensi keterisian penumpang (load factor) untuk rute Jeddah yaitu diharapkan 85 persen.
"Kita juga ingin pasang harga terlalu tinggi, yaitu sekitar 800-900 dolar AS PP," katanya.
Dalam rute Asia Pasifik, dia menambahkan, rute lain yang potensial yaitu rute dari kota-kota Tiongkok daratan menuju Denpasar, Medan, Jakarta dan Manado.
"Tahun 2015 kita berhasil mendatangkan wisatawan Tiongkok sebanyak 500.000 penumpang, dan hingga akhir tahun ini diprediksi bisa mencapai satu juta penumpang," katanya.
Penerbangan dari Tiongkok ke Denpasar sendiri dalam seharinya mengerahkan hingga empat pesawat.
Terkait pertumbuhan penumpang, Toto mengatakan hingga akhir 2016 bisa mencapai 11 juta penumpang dari 10,2 juta penumpang di 2015.
ANTARA
Berita terkait
Akhir Maret, Garuda Indonesia Buka Rute Jakarta - Nagoya
7 Maret 2019
Garuda Indonesia bakal terbang Jakarta - Nagoya pulang pergi sebanyak empat kali seminggu yaitu pada hari Selasa, Jumat, Sabtu, dan Ahad.
Baca SelengkapnyaLion Air Kini Layani Penerbangan Carter Manado - Tianjin Cina
24 Juli 2018
Sebelumnya, Lion Air juga membuka penerbangan carter ke Tianjin, Cina, dari Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaAgustus 2018, Malindo Air Tambah Rute Penerbangan ke Singapura
23 Juli 2018
Pada Agustus mendatang, Malindo Air akan membuka dua rute baru.
Baca SelengkapnyaLion Air Buka Penerbangan Rute Denpasar - Tianjin Cina
23 Juli 2018
Penerbangan carter Lion Air Denpasar-Tianjin dilayani lima kali dalam sepekan.
Baca SelengkapnyaAwal Juli 2018, Wings Air Buka Rute Langsung Surabaya-Labuan Bajo
21 Juni 2018
Penerbangan langsung Wings Air Surabaya-Labuan Bajo merupakan yang pertama dibuka.
Baca SelengkapnyaSusi Air Buka Rute Penerbangan Buntok-Banjarmasin PP
26 Februari 2018
Penerbangan perdana Susi Air rute Buntok-Banjarmasin akan dilakukan pada 12 Maret 2018.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Berencana Tambah 30 Rute Baru
8 Januari 2018
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia bakal membuka 30 rute penerbangan baru.
Baca SelengkapnyaSriwijaya Air Group Segera Layani Rute Jakarta-Ketapang
23 Oktober 2017
Penerbangan Sriwijaya Air dan NAM Air rute Jakarta-Ketapang akan dimulai pada 26 Oktober 2017.
Baca SelengkapnyaSriwijaya Air Tambah Jadwal Penerbangan Surabaya-Denpasar
23 Oktober 2017
Sriwijaya Air juga menambah jadwal penerbangan Surabaya-Pangkalan Bun dan Pangkalan Bun-Jakarta.
Baca SelengkapnyaScoot Tambah Frekuensi Penerbangan, Buka Rute Singapura-Palembang
19 Oktober 2017
Scoot buka rute baru Singapura-Palembang dan menambah frekuensi penerbangan ke Jakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Baca Selengkapnya