TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan proses penghitungan suara pemilihan Presiden Amerika Serikat yang dilakukan pada Selasa, 8 November 2016, waktu setempat mengejutkan banyak pihak.
"Saya belum tahu update-nya, tapi kayaknya surprise, ya. Trump lagi memimpin ini," ucap Rosan dalam acara Indonesia Infrastructure Week 2016 di Jakarta Convention Center, Rabu, 9 November 2016.
Menurut Rosan, semua negara atau banyak orang memperkirakan dan menginginkan Hillary Clinton menjadi Presiden Amerika Serikat. Hal ini karena banyak yang menganggap Clinton lebih ramah serta berpengalaman dalam segi geopolitik dan geoekonomi. Selain itu, dalam kampanye selama ini, Clinton dilihat lebih terbuka dibanding Donald Trump.
Pemilihan Presiden Amerika Serikat telah mulai masuk perhitungan suara. Beberapa hasil voting memperlihatkan Trump memimpin untuk sementara. "Kalau Trump yang menang, akan ada koreksi sedikit, paling ya untuk saham, mata uang."
Menurut Rosan, Trump lebih berfokus pada kebijakan nasional. Jadi diperkirakan nantinya kebijakan yang diambil hanya yang akan menguntungkan Amerika Serikat. "Ya, karena national interest dia itu," ujar Rosan.
Selain itu, apabila Trump memimpin, Rosan mengharapkan kebijakan-kebijakan yang akan diambil tidak kontra terhadap perkembangan perdagangan dan investasi kepada dunia luar. Jadi pelaku usaha, khususnya di Indonesia, tidak akan terganggu oleh pola kebijakan yang berubah apabila Trump memimpin.
Hal ini, menurut Rosan, berbeda apabila Clinton yang memimpin. "Sentimen Hillary terlihat positif," tuturnya. Apabila Clinton memimpin, diperkirakan kebijakan yang akan dilakukannya lebih positif. "Tapi sekarang Trump ya yang kayaknya akan memimpin."