APBN Terbatas, Kadin: Butuh Swasta untuk Membiayai Infrastruktur

Rabu, 9 November 2016 13:59 WIB

Sejumlah pekerja membangun tiang underpass di lokasi megaproyek infrastruktur jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur, 17 April 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan peran swasta, asing, serta badan usaha milik negara (BUMN) sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah dalam pembiayaan infrastruktur.

"Karena APBN kita tidak cukup. Padahal pembiayaan untuk infrastruktur selama lima tahun ini Rp 5.500 triliun," ujar Rosan dalam acara Indonesia Infrastructure Week 2016 di Jakarta Convention Center, Rabu, 9 November 2016.

Menurut dia, acara Indonesia Infrastructure Week 2016 akan membuka jalan bagi swasta untuk melihat dan masuk ke pembiayaan infrastruktur. "Target kami dari acara ini untuk perdagangan saja sekitar US$ 10 miliar," katanya.

Hal ini disebabkan, bila dibandingkan dengan negara lain, infrastruktur di Indonesia masih lemah. Infrastruktur juga menjadi permasalahan nomor tiga yang harus segera diatasi setelah korupsi dan masalah birokrasi.

Selain itu, Roslan mengatakan pemerintah saat ini telah membuka kesempatan bagi swasta untuk masuk pelabuhan laut dan bandara. "Dalam acara ini, beberapa swasta mulai masuk untuk airport dan pelabuhan," tuturnya. Diperkirakan 22 pelabuhan dan 15 bandar udara akan mulai dibangun melalui kerja sama dengan swasta.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah memang sangat membutuhkan bantuan swasta dan BUMN untuk pembangunan infrastruktur. "Karena APBN terbatas dan kami sangat mengharapkan investasi dari swasta," katanya.

Menurut Bambang, hal yang paling dibutuhkan saat ini adalah mencari swasta dan asing serta BUMN yang tertarik melakukan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. "Bahkan kami dari Bappenas akan melihat mana infrastruktur yang harus segera dibangun sehingga langsung dibiayai APBN.” Jadi infrastruktur yang masih dapat menunggu dapat dicarikan swasta atau BUMN untuk membiayai pembangunan itu.

Acara Indonesia Infrastructure Week 2016 diselenggarakan selama tiga hari, 9-11 November 2016. Acara ini melibatkan sekitar 600 peserta pameran dari 37 negara. Sekitar 22 ribu pengunjung diperkirakan hadir dalam acara ini.

Rosan mengatakan, di tengah kondisi politik dan ekonomi dunia yang tidak pasti, dunia usaha Indonesia tetap optimistis dan berusaha membantu perekonomian negara. "Salah satunya menarik investor untuk mau berinvestasi di negara kita," ujarnya.

ODELIA SINAGA

Baca juga:
Laporkan Ahok, Mantan Biarawati Ini Diperiksa Polisi
Pemilu AS: Trump Unggul Sementara, Begini Reaksi Jokowi
Efek Donald Trump Menang, IHSG Sesi I Anjlok

Berita terkait

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

2 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

2 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

4 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

6 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

6 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

9 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

10 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

17 hari lalu

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.

Baca Selengkapnya