Kereta Jakarta-Surabaya Masih Terbuka untuk Cina, AS, Eropa  

Reporter

Rabu, 9 November 2016 04:43 WIB

Penggemar kereta api menyambut kereta cepat kali pertama dari Hokuriku "shinkansen", atau kereta peluru, di stasiun Kanazawa, Ishikawa, Jepang, 14 Maret 2015. Jepang meluncurkan layanan kereta peluru baru yang menghubungkan Tokyo dengan wilayah tengah di wilayah pesisir Jepang. (Jiji Press/AFP/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah masih membuka kesempatan bagi investor yang memiliki kemampuan di bidang perkeretaapian untuk melaksanakan proyek pembangunan kereta berkecepatan sedang Jakarta- Surabaya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya masih memberi kesempatan ke banyak negara yang memiliki kemampuan di sektor perkeretaapian.

“Kita kasih kesempatan ke banyak negara, ya mereka-mereka yang memiliki kemampuan di sektor kereta api, bisa dari Eropa, bisa dari AS, bisa dari Cina,” katanya setelah rapat kabinet terbatas soal Pembangunan Papua, Selasa, 8 November 2016.

Namun, berkaitan dengan proyek tersebut saat ini masih menunggu kajian dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang ditargetkan tuntas dalam jangka waktu dua bulan.

Awalnya, lanjutnya, BPPT meminta jangka waktu pre-elimanary study bakal diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan, tetapi Kementerian Perhubungan meminta agar bisa diselesaikan 2 bulan. “Dengan dasar itu kita bisa menentukan apa yang akan dilakukan, kita serahkan ke BPPT.”

Pre-elimenary studi itu nantinya akan dibawa ke investor Jepang. Hanya saja, pihaknya belum bisa memastikan bagaimana mengenai skema pendanaan. Namun, dia mengungkapkan jika swasta memperoleh prioritas.

“Ya belum tahu, kalau bisa swasta, jangan pemerintah,” ujarnya.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dijadwalkan akan kembali terbang ke Jepang pada 9 November 2016 untuk melakukan pendalaman pembicaraan mengenai pembangunan Pelabuhan Patimban dan rancangan proyek kereta menengah Jakarta-Surabaya.

“Melaporkan ke Presiden soal proyek-proyek itu. Yang kedua, ada part of state yang datang [ke Jepang]. Ketiga, kami sendiri masih membicarakan bagaimana bentuk pinjaman itu,” ujarnya pada Kamis, 3 November 2016.

Mengenai pembangunan kereta menengah, dia menyebutkan pemerintah masih mengkaji 3 opsi untuk pembiayaan, mencakup skema-skema government-to-government dan skema-skema business-to-business. Menurut Luhut, Presiden setuju untuk melakukan penajaman kajian terlebih dulu.

“Masih kami tajamkan, kami harap dalam beberapa hari ke depan sudah bisa kita putuskan untuk nanti kita bawa ke dalam pertemuan. Kita cari untung ruginya dulu. Ya presiden setuju kita kaji dulu,” katanya.
BISNIS.COM

Berita terkait

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

1 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

3 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

3 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

3 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

4 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

5 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

5 hari lalu

Dua Remaja Dipergoki Curi Baut Bantalan Rel Kereta Api

Mereka berencana menjual baut bantalan rel kereta api itu kepada penadah barang bekas.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

5 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

6 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

6 hari lalu

KAI Catat 4,4 Juta Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Kelas Ekonomi Jadi Favorit Masyarakat

KAI mencatat jumlah penumpang selama masa angkutan Lebaran periode H-10 sampai H+10 Lebaran mencapai 4,4 juta orang.

Baca Selengkapnya