OJK Bidik Aset Keuangan Nonbank Syariah Naik Rp15 Triliun

Reporter

Rabu, 9 November 2016 04:00 WIB

Otoritas Jasa Keuangan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan membidik aset industri keuangan nonbank syariah dapat bertambah Rp15 triliun pada 2 tahun mendatang atau mencapai Rp100 triliun meskipun tantangan minimnya penetrasi ke tengah masyarakat masih membayangi.

"Itu dengan catatan, sektor lain yang menopang, seperti pembiayaan syariah juga tumbuh betul, ya," kata Direktur Industri Keuangan Non-Bank Syariah (IKNB) OJK Muchlasin pada seminar bersama FWD Life di Jakarta, Selasa, 8 November 2016.

Sejak 2015, OJK melihat pertumbuhan aset IKNB Syariah bertumbuh di kisaran 20 persen (year on year) setiap tahun. Pada tahun 2015, aset IKNB Syariah sebesar Rp64 triliun, kemudian pada Oktober 2016 ini tumbuh menjadi Rp85 triliun.

Muchlasin menilai rata-rata capaian pertumbuhan tersebut sudah menunjukkan tren positif, terlebih lagi jika dibandingkan dengan tren pertumbuhan di IKNB konvensional yang masih di bawah 20 persen.

Hingga Oktober 2016, kata Muchlasin, beberapa lini IKNB, seperti pembiayaan syariah menunjukkan tren pertumbuhan yang membaik. Bahkan, kontribusinya dapat menggeser sektor asuransi syariah.

Salah satu sektor ekonomi yang dapat menggenjot kinerja IKNB syariah, menurut dia, adalah infrastruktur.

Dengan ambisi pemerintah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur, lanjut dia, relatif banyak investor dari mancanegara yang ingin bekerja sama dengan perusahaan keuangan Indonesia, termasuk investor di keuangan syariah.

Salah satu perusahaan pembiayaan milik negara PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), kata Muchlasin, sudah berkonsultasi dengan OJK karena banyaknya minat dari investor Timur Tengah untuk menanamkan modalnya dengan skema syariah.

"Baru saja kemarin, SMI menghubungi banyak dana dari luar masuk ke Indonesia yang ingin dengan skema syariah," ujarnya.

Namun, kata dia, meskipun potensi IKNB syariah masih sangat luas, tantangan bagi OJK dan pelaku industri juga masih banyak.

Muchlasin menilai IKNB Syariah harus berani untuk memperkuat kapasitas modalnya agar optimal memanfaatkan peluang bisnis syariah.

"Teknologi dan sumber daya manusia IKNB syariah juga masih menjadi masalah. IKNB syariah harus meningkatkan kapasitas teknologi dan SDM nya. Nasabah sekarang erat sekali dengan teknologi," katanya.

Selain itu, kendala untuk pengembangan IKNB syariah juga karena masing-masing lini di IKNB syariah masih bergantung pada lini IKNB lain dan perbankan, seperti perkembagan asuransi syariah yang bergantung pada bisnis pembiayaan dan perbankan.

"Tingginya tingkat ketergantungan, sebanyak 60 persen distribusi asuransi syariah melalui bank syariah, pembiayaan syariah, dan koperasi. Sumber dana pembiayaan syariah lebih dari 89 persen masih mengandalkan perbankan syariah," katanya.
ANTARA

Berita terkait

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

6 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

11 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

38 hari lalu

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN atau OIKN) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Syariah Indonesia atau BSI.

Baca Selengkapnya

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

43 hari lalu

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

Bank Danamon Syariah menggelar Travel Fair 2024 untuk membantu nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Gandaria City Mall, Jakarta, mulai 21 sampai 24 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

47 hari lalu

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

1 Maret 2024

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

Menteri Agama Yaqut punya rencana jadikan KUA untuk pernikahan semua agama. Patut pahami kembali 10 tugas pokok Kantor Urusan Agama.

Baca Selengkapnya

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024

26 Februari 2024

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024

BI memproyeksikan Ekonomi Syariah Indonesia tumbuh sebesar 4,7 hingga 5,5 persen pada 2024. Adapun pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan perbankan syariah.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen

26 Februari 2024

Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen

Kementerian Keuangan menyoroti minimnya porsi keuangan syariah terhadap kinerja sektor keuangan nasional. Padahal, masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah

22 Februari 2024

Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah

Menkeu Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak masuk dalam kabinet pemerintahan berikutnya. Lalu siapa yang berpotensi menjadi Menkeu berikutnya?

Baca Selengkapnya

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

21 Februari 2024

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Berikut sejumlah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan..

Baca Selengkapnya