Perusahaan Korsel Incar Sampah Pekanbaru Jadi Energi

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 8 November 2016 22:14 WIB

Seorang demonstran asal Pekanbaru menyapu sampah seusai unjuk rasa di depan gerbang gedung DPR/MPR, Sabtu pagi, 5 November 2016. TEMPO/Rezki

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan konsorsium asal Korea Selatan Sceco dan PT Braten Enviro Indonesia mengincar limbah sampah yang dihasilkan 1,2 juta penduduk Kota Pekanbaru untuk diolah menjadi sumber energi terbarukan.

"Kenapa kami tertarik Pekanbaru karena kondisi ekonominya bagus dan penduduknya banyak," kata perwakilan perusahaan Sceco di Indonesia Soo Chul Han saat dijumpai di Pekanbaru usai melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Perencanaan Daerah dan dinas terkait, di Pekanbaru, Selasa, 8 November 2016.

Han sengaja datang menjumpai Pemerintah Kota Pekanbaru untuk meminta izin akan melakukan studi kelayakan dan kajian tentang limbah sampah yang kini dibuang pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar.

"Kami mau memperkenalkan perusahaan kami yang memiliki teknologi pengolahan sampah jadi energi listrik. Kami mau studi kelayakan dulu," katanya.

Ia mengaku butuh waktu kurang lebih satu bulan untuk menyelesaikan kajian baru bisa menghasilkan gambaran.

Selanjutnya, kata Han, jika hasil kajian sampah yang dilakukan nantinya baik dan potensial maka pihaknya akan melanjutkan dengan kerja sama untuk membangun pengelolaan sampah dan pembangkit listrik dari limbah. "Kami perkirakan butuh waktu dua tahun untuk membangun pembangkit dari limbah sampah tersebut," ujarnya.

Ia memperkirakan jika melihat potensi sampah yang ada Pekanbaru bisa menghasilkan energi listrik 10 Megawatt (Mw).

Menurut dia, perusahaan konsorsium ini sudah bekerja di beberapa proyek di Indonesia. Perusahaannya memiliki kemampuan teknologi yang canggih untuk mengolah limbah sampah menjadi energi listrik, minyak dan kompos.

Selain Pekanbaru, pihaknya juga sudah studi kelayakan di Jakarta, Surabaya, Makasar, dan Medan. Namun Pekanbaru tampaknya lebih potensial jika dikembangkan pembangkit listrik tenaga sampah.

"Pekanbaru memiliki penduduk yang banyak, potensi sampah yang bagus ketimbang kota lainnya, seperti Medan. Selain kondisi pendukung lainnya yakni tersedianya limbah sampah cangkang dan tangkos sawit yang menjadi alternatif sumber energi," tegasnya.

Dijumpai ditempat yang sama Kepala Bappeda Pekanbaru Yusrizal membenarkan Pemko kedatangan perusahaan swasta Korsel untuk menawarkan kerjasama pemanfaatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Muara Fajar.

Ia menjelaskan pada dasarnya Pemko menyambut siapa saja investor yang akan menanamkan investasinya di Pekanbaru, apalagi terkait pengelolaan sampah, yang selama ini menjadi momok setiap daerah dalam mengatasinya.

"Mereka menawarkan akan bisa mengelola sampah tanpa tersisa menjadi energi baru seperti listrik, minyak dan pupuk kompos," terang Yusrizal.

Pada prinsipnya Pemko menyambut baik karena sudah zamannya listrik tidak hanya dihasilkan oleh BBM tetapi bisa dari energi lain yakni sampah.

"Apalagi energi ini jadi ramah lingkungan karena pengolahan sampah ini maka kota jadi nol limbah," tegasnya.

Apalagi selama ini Pekanbaru kewalahan dengan limbah sampahnya yang tiap tahun bertambah.

"Jadi kami melihat dulu, siapapun yang mengelola akan diterima, yang penting satu persoalan sampah bisa teratasi. Kalau tidak kita akan terus kewalahan mencari TPA baru," katanya menambahkan.

ANTARA

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya