TEMPO.CO, Jakarta - European Union Commissioner for Agriculture and Rural Development Phil Hogan mengatakan aturan produk halal menjadi perhatian penting bagi Uni Eropa.
Hogan menambahkan, pihaknya sangat menghormati urusan agama, tapi tak menerima aturan-aturan yang membatasi perdagangan mereka.
"Kami menghormati urusan agama, tapi kami tak menerima aturan tak realistis yang mencegah praktek perdagangan Uni Eropa," kata Hogan saat ditemui di Hotel Intercontinental Jakarta Midplaza, Jakarta Pusat, Selasa, 8 November 2016.
Hogan memberikan contoh tentang petunjuk pemotongan unggas, yang menurut dia, tidak kompatibel dengan produksi skala besar untuk ekspor. Dia merasa pelabelan untuk halal dan non-halal seharusnya bersifat opsional saja. "Pelabelan itu tidak perlu, kami percaya itu harusnya sebagai opsi saja."
Isu-isu semacam ini, menurut Hogan, merupakan sesuatu yang menjadi perhatian investor asal negara anggota Uni Eropa. Para investor membutuhkan kepastian hukum soal isu ini. "Uni Eropa memiliki tradisi ekspor produk halal," ujar Hogan.
Namun, Hogan mengapresiasi sejumlah langkah pemerintah yang menunjukkan upaya mengurangi proteksionisme dan juga penyederhanaan prosedur untuk impor. "Kami sangat mendukung langkah pemerintah ini," ucap Hogan.
Uni Eropa percaya kalau Indonesia sudah berjalan di jalur yang benar. Hogan mengungkapkan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) merupakan peluang bagi kedua pihak dan dia percaya kerja sama di masa depan nanti akan menghasilkan hasil yang positif. "Jika kita bekerja keras, kita bisa menciptakan peluang baru yang besar bagi bisnis Indonesia dan Uni Eropa.
DIKO OKTARA
Berita terkait
Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN
7 jam lalu
Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.
Baca SelengkapnyaDelegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi
9 jam lalu
Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.
Baca SelengkapnyaUni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran
2 hari lalu
Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.
Baca SelengkapnyaInvasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa
3 hari lalu
Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa
6 hari lalu
Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.
Baca SelengkapnyaEks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza
7 hari lalu
Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
7 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaBNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
8 hari lalu
Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaDimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran
14 hari lalu
Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.
Baca SelengkapnyaUni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran
14 hari lalu
Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Baca Selengkapnya