TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak menjadi 13.045 per dolar AS. "Mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS seiring dengan data ekonomi domestik yang dirilis tumbuh," kata pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova, di Jakarta, Senin, 7 November 2016.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan III-2016 tumbuh 5,02 persen, sehingga secara kumulatif pertumbuhan ekonomi hingga triwulan III-2016 telah mencapai 5,04 persen.
Penguatan mata uang domestik itu tidak lepas dari kepercayaan pelaku pasar uang terhadap ekonomi Indonesia di tengah kondisi global yang bervariasi, sehingga aset berdenominasi rupiah kembali diminati.
Kendati demikian, menurut dia, penguatan mata uang domestik itu masih relatif terbatas seiring dengan harga komoditas, terutama minyak mentah dunia yang masih di bawah 50 dolar AS per barel yang merupakan level psikologis investor.
Harga minyak mentah jenis WTI (West Texas Intermediate) pada Senin sore, 7 November 2016, berada di level 44,76 dolar AS per barel. Sedangkan minyak mentah jenis Brent di posisi 46,11 dolar AS per barel.
Analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan, harga minyak mentah dunia yang cenderung masih di bawah level psikologis menahan laju rupiah lebih tinggi.
"Diharapkan, harga minyak kembali mengalami tren penguatan sehingga menjaga fluktuasi rupiah di area positif," kata Lukman Leong.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin ini, nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi 13.082 dibandingkan Jumat, 4 November, 13.103.
ANTARA
Berita terkait
Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M
13 November 2021
Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.
Baca SelengkapnyaIHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?
1 Februari 2021
Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.
Baca Selengkapnya2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725
6 Desember 2018
Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah
18 Juli 2018
Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.
Baca SelengkapnyaInfobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik
25 Januari 2018
Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.
Baca SelengkapnyaDibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin
3 Januari 2018
Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan
6 Desember 2017
Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.
Baca SelengkapnyaDolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587
26 Oktober 2017
Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS
25 Oktober 2017
Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.
Baca Selengkapnya5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound
24 Oktober 2017
Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.
Baca Selengkapnya