Aksi Demo dan Pemilu Amerika, IHSG Diperkirakan Melemah

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 4 November 2016 07:53 WIB

IHSG. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya insentif positif di tengah meningkatnya risiko pasar yang dipicu sejumlah isu, baik dari domestik dan eksternal terkait dengan pemilihan presiden di Amerika Serikat, indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan akhir pekan ini diperkirakan akan cenderung koreksi.

Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, pelaku pasar lebih banyak menunggu dan melihat (wait and see). "IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 5.300 dan resisten di 5.350 cenderung koreksi," ujar David Sutyanto dalam pesan tertulisnya Jumat, 4 November 2016.

Namun, menurut David, di tengah pelemahan tersebut pemodal bisa memanfaatkan koreksi untuk mengakumulasi sejumlah saham sektoral yang mencatatkan kinerja fundamental kuat, seperti di sektor telekomunikasi, konsumsi, perdagangan retail, dan tambang.

Meningkatnya risiko pasar telah memicu tekanan jual pada perdagangan saham kemarin. IHSG akhirnya tutup koreksi 65,95 poin (1,4 persen) di 5.329,50. Ini merupakan posisi penutupan IHSG terendah sejak perdagangan 21 September lalu. Hampir seluruh saham sektoral tertekan.

Baca lainnya: Revisi PP 44 Rampung, Menteri Rini: Holding Migas Siap

David menambahkan, selain dipicu sentimen global dan kawasan Asia yang kurang kondusif, meningkatnya risiko pasar saham turut dipicu sejumlah isu domestik, terutama terkait dengan aksi demonstrasi besar massa Islam pada hari ini yang menuntut proses hukum atas dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Dari eksternal, pasar kawasan terimbas sentimen negatif dari Wall Street perihal agenda pemilihan presiden di Amerika Serikat pada 8 November mendatang yang menempatkan kandidat Trump unggul tipis berdasarkan pooling Washington Post sebelumnya.

Menjelang akhir tahun, pasar juga turut dikhawatirkan dengan agenda The Fed yang kemungkinan menaikkan tingkat bunganya seiring perkembangan positif perekonomian negara adidaya tersebut. "Namun koreksi ini dinilai bersifat sementara menyusul perkembangan ekonomi domestik yang cenderung membaik," ucap David.

Simak juga: Indonesia Berpeluang Kuasai Produksi Motor Sport

Wall Street tadi malam melanjutkan koreksinya untuk enam hari perdagangan berturut-turut. Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,16 persen dan 0,44 persen di 17.930,67 dan 2.088,66. Indeks Nasdaq koreksi 0,92 persen di 5.058,41.

Koreksi terutama ditopang saham teknologi dan farmasi seiring fokus pasar pada pemilihan presiden pekan depan. Selain pelemahan indeks di Wall Street, harga minyak tadi malam kembali melanjutkan koreksi 1,5 persen di US$ 44,66 per barel.

"Pasar melihat ada ketidakpastian atas kebijakan atas sektor teknologi dan kesehatan apabila Trump memenangkan pilpres," kata David.

DESTRIANITA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

21 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

10 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

10 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

16 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya