TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR Aryo Djojohadikusumo mendukung upaya pemerintah untuk memperkuat Pertamina guna mencapai kedaulatan energi, sebagaimana dinyatakan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Thahar.
"Demi kedaulatan energi maka Pertamina sebagai national oil company (NOC) memang harus ditingkatkan," katanya di Jakarta, Kamis, 3 November 2016.
Melalui keterangan tertulis, dia mengatakan, upaya penguatan BUMN tersebut termasuk dengan menjadikan SKK Migas berada di bawah Pertamina.
Menurut Aryo, salah satu upaya untuk mewujudkan amanah Pasal 33 UUD 1945, adalah dengan menjadikan BUMN sebagai ujung tombak pembangunan bangsa. Oleh karena itu BUMN seperti Pertamina harus diperkuat, baik dari segi kinerja maupun korporasi.
"Kami rasa Pertamina sudah saatnya diperkuat. Apalagi SDM Pertamina juga sudah jauh lebih baik. Kalau di negara lain bisa, termasuk Petronas dan Saudi Aramco, kenapa kita tidak," ujar politisi Partai Gerindra itu.
Aryo mengatakan, bahwa penguatan Pertamina melalui revisi UU Migas sejalan dengan revisi UU yang lain, yakni UU BUMN.
Saat ini, tambahnya, pemerintah juga berencana membuat holding-holding BUMN, salah satunya holding BUMN energi, sehingga revisi kedua UU tersebut bisa mengakomodir masukan-masukan tersebut.
"Pembahasan revisi UU Migas tidak akan berhasil tanpa kerja sama antara legislatif dan eksekutif. Dan karena rencana eksekutif adalah melakukan holding BUMN energi, maka kenapa tidak kita siapkan saja payung hukum untuk melakukan pengawasan terhadap SKK Migas," katanya.
Melalui pembahasan tersebut, menurut dia, maka nanti KKKS asing tidak akan merasa dianaktirikan oleh SKK Migas jika telah berada di bawah Pertamina.
Sebelumnya, Arcandra Tahar menyatakan bahwa UU Migas yang baru harus memperkuat National Oil Company (NOC) atau BUMN perminyakan, sehingga ada kemungkinan bahwa SKK Migas akan menjadi unit di bawah Pertamina.
Dia menambahkan, cadangan migas nasional yang saat ini dikuasakan kepada SKK Migas nantinya akan berpindah ke Pertamina.
Cadangan migas nasional akan dijadikan leverage alias aset yang dapat digunakan Pertamina untuk mencari pinjaman.
Dengan begitu, keuangan Pertamina bisa lebih kuat, lebih gesit, bisa berinvestasi untuk eksplorasi migas, membangun infrastruktur-infrastruktur migas, dan sebagainya. "Masalah aset, bisa kita monetisasi sebagai leverage. Sementara ini aset migas kita dikelola oleh SKK Migas yang bukan lembaga bisnis. Sekarang bagaimana agar aset-aset ini bisa kita manfaatkan agar NOC kita kuat," ujarnya.
Penguatan NOC ini, sambungnya, bertujuan untuk memperkuat kedaulatan energi nasional. Arcandra ingin Pertamina bisa seperti Saudi Aramco di Arab Saudi, Petrobras di Brasil, atau Petronas di Malaysia.
Wamen mengungkapkan, saat ini kontribusi NOC terhadap produksi nasional seperti Saudi Aramco di atas 95 persen, Statoil, Petrobras juga di atas 80 persen, Petronas di atas 50 persen.
"Kalau UU Migas kita mengarah pd kedaulatan energi, berapa kontribusi Pertamina terhadap produksi nasional? Sekarang sekitar 24 persen. Adalah sebuah keharusan untuk memperkuat NOC kalau kita mau bicara tentang kedaulatan energi. Sekarang kita sepakat mau memperkuat NOC? Kalau iya, maka pertanyaan mengenai seperti apa nantinya SKK Migas kita sudah punya koridor," ujarnya.
ANTARA
Berita terkait
Alasan Pengamat Sebut Usulan Relokasi Depo Pertamina Lebih Baik dari Relokasi Pemukiman
6 Maret 2023
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan relokasi Depo Pertamina Plumpang sebagai opsi paling tepat, alih-alih merelokasi warga.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Rapat dengan Pertamina Sore Ini, Bakal Relokasi Depo Plumpang??
6 Maret 2023
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali buka suara soal kejadian kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang. Ia mengatakan akan melakukan rapat bersama jajaran Pertamina sore ini.
Baca SelengkapnyaKronologi Kebakaran Depo BBM Pertamina Plumpang dari Kesaksian Warga, Berawal dari Bau Bensin yang Menyengat
4 Maret 2023
Pipa bahan bakar minyak (BBM) di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, terbakar pada Jumat malam, 3 Maret 2023.
Baca SelengkapnyaKebakaran Depo Pertamina, Wakapolda Metro Jaya Datangi Kantor Integrated Terminal Jakarta
4 Maret 2023
Kepolisian fokus pada penanganan kebakaran Depo Pertamina, serta evakuasi pekerja maupun warga di sekitar lokasi kebakaran.
Baca SelengkapnyaInstruksi Erick Thohir ke Pertamina untuk Selamatkan Korban Kebakaran Depo Plumpang
4 Maret 2023
Menteri BUMN Erick Thohir minta Pertamina mengusut tuntas penyebab kebakaran yang menewaskan 14 orang itu.
Baca SelengkapnyaKebakaran Depo Pertamina Plumpang, Kapolres: 14 Tewas dan 28 Luka Bakar
3 Maret 2023
Semua korban kebakaran Depo Pertamina itu telah dibawa ke sejumlah rumah sakit rujukan, yaitu RS Pelabuhan, RS Tugu, dan RS Mulya Sari.
Baca SelengkapnyaSituasi Terkini Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ambulans Membawa 6 Jenazah Korban
3 Maret 2023
Personel TNI-Polri termasuk dari Brimob disiagakan untuk mengamankan lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang dari masyarakat yang hendak mendekat.
Baca SelengkapnyaKebakaran Depo BBM Pertamina di Plumpang, Damkar: 3 Korban Tewas
3 Maret 2023
Pada saat ini Pertamina juga tengah berupaya mengevakuasi warga dan pekerja di sekitar lokasi kebakaran untuk mengurangi jumlah korban.
Baca SelengkapnyaDepo BBM Pertamina Plumpang Kebakaran, Pertamina Evakuasi Warga dan Pekerja di Sekitar Lokasi
3 Maret 2023
Pertamina belum bisa memastikan jumlah pekerja dan warga yang harus dievakuasi untuk mengurangi dampak kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaPipa Depo BBM Pertamina Plumpang Meledak, Masyarakat Sempat Cium Bau Bensin Sebelum Kebakaran
3 Maret 2023
Tim Damkar dari lima wilayah dikerahkan ke lokasi kebakaran Depo BBM Pertamina Plumpang malam ini.
Baca Selengkapnya