Investasi Farmasi di Dalam Negeri Kurang Berkembang  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 3 November 2016 23:03 WIB

Qonita Kurnia Anjani mencari cairan campuran untuk temuan obat Kanker Ususnya di Lab Farmasi Unhas, Makassar, Sulawesi Selatan, 6 Juni 2016. Kompetisi yang diikutkan oleh Qonita diikuti peserta dari seluruh negara di dunia yang mempertarungkan 500 judul/produk untuk memperbutkan 5 medali Emas. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi industri farmasi International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) menyatakan investasi di sektor farmasi di dalam negeri masih kurang berkembang karena infrastruktur yang belum merata.

Direktur Eksekutif IPMG Parulian Simanjuntak seusai dialog investasi bertajuk "Diseminasi Paket Kebijakan Ekonomi Sektor Farmasi: Percepatan Pengembangan Sektor Farmasi di Indonesia" di Jakarta, Kamis,3 November 2016 mengatakan perlu infrastruktur seperti rumah sakit dan klinik untuk mendorong investasi sektor farmasi.

"Untuk mendorong pasar tidak cukup hanya tersedia pabrik-pabrik dan obat-obatannya. Yang dibutuhkan juga adalah rumah sakit, dokter dan klinik sebagai infrastruktur penyebaran (hasil investasi)," katanya.

Parulian menyebut sekitar 60 persen infrastruktur kesehatan Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa. Begitu pula sekitar 160.000 dokter yang belum tersedia secara merata di pelosok negeri.

"Pemerataannya jadi kendala sehingga tidak semua orang dapat akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan," ujarnya.

Parulian mengatakan potensi investasi farmasi di Indonesia masih sangat besar. Terlebih konsumsi obat-obatan per kapita Tanah Air tercatat sebagai yang terrendah di antara negara-negara Asia Tenggara.

Berdasarkan studi, lanjut dia, semakin sehat suatu negara maka semakin tinggi pula konsumsi obat-obatannya.

"Jadi hitungannya kalau pasar kita 5 juta dolar AS degan 200 juta penduduk, maka konsumsi obat-obatan per kapita kita sekitar 40 dolar AS. Itu terendah di ASEAN, bahkan lebih rendah dari Vietnam," ujarnya.

Pemerintah sendiri terus berupaya mendorong investasi farmasi agar perkembangan industri farmasi dan alat kesehatan untuk kesediaan farmasi.

Alkes sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan dalam rangka jaminan kesehatan nasional (JKN) dan mendorong keterjangkauan harga obat dalam negeri dapat tercapai.

Selain melonggarkan sejumlah investasi sektor farmasi di sejumlah bidang usaha bagi penanaman modal asing, pemerintah juga menerbitkan paket kebijakan ekonomi khusus untuk mendukung sektor tersebut.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi di sektor farmasi tidak mengalami peningkatan yang signifikan dengan capaian Rp8,9 triliun sepanjang Januari 2011 hingga September 2016.

"Kalau melihat industri farmasi dalam periode lima tahun terakhir, sebetulnya so so (biasa saja), tidak meningkat pesat. (Investasinya) ada tiap tahun, tapi nilainya tidak begitu banyak," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pelayanan Kefarmasian sekaligus Plt Direktur Produksi dan Distribusi Kementerian Kesehatan Dettie Yuliati mengatakan pihaknya berharap ada peningkatan investasi di sektor hulu farmasi.

Pasar farmasi Indonesia selalu meningkat. Saat ini ada 206 industri farmasi, 24 diantaranya penanaman modal asing (PMA), 4 BUMN dan 176 penanaman modal dalam negeri (PMDN).

"Tapi ini masih kurang untuk 257 juta jiwa penduduk Indonesia, jauh dibanding negara lain yang sudah ribuan industri farmasinya," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

7 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

10 jam lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

15 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

2 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya