Maybank Kucurkan Kredit Khusus untuk Penenun

Reporter

Rini Kustiani

Editor

Tempo.co

Rabu, 2 November 2016 23:52 WIB

Mariani, 25 tahun, sedang menenun kain songket Lombok sepanjang 200x60 sentimeter di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 2 November 2016. TEMPO/Rini K

TEMPO.CO, Mataram - Maybank meluncurkan program pemberdayaan ekonomi bagi komunitas perempuan perajin tenun melalui program "Maybank Women Eco Weaves". Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria mengatakan sengaja menyasar penenun karena kegiatan yang mereka lakoni merupakan bentuk pelestarian budaya dan keterampilan itu sudah melekat secara turun-temurun.

"Menenun juga menjadi mata pencarian sebagian besar perempuan sembari mengurus rumah tangga," kata Taswin di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu 2 November 2016.

Program "Maybank Women Eco Weavers" yang berjalan melalui Maybank Foundation ini hadir di Indonesia dan Kamboja. Di Indonesia, program ini diterapkan di Lombok Timur dan Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat; serta Sawahlunto dan Tanah Datar di Sumatera Barat. Dalam memberikan bantuan kepada penenun di empat daerah itu, Maybank menggandeng Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK) untuk mengidentifikasi apa saja kebutuhan para penenun.

"Di Indonesia, kami memberikan bantuan berbentuk mikro financing," ujar CEO Maybank Foundation Shahril Azuar Jimin. Sedangkan di Kamboja, Shahril menjelaskan, Maybank bermitra dengan lembaga bernama Ngorn Vanntha dan Color Silk untuk membangun Maybank Silk Weaving Centre pada awal tahun ini. Di tempat itu, sebanyak 25 perempuan berlatih menenun dan 80 perempuan lainnya bercocok tanam pohon murbai -bahan penting untuk memproduksi benang sutera.

Direktur Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil, Mia Ariyana mengatakan kerja sama dengan Maybank untuk membantu para penenun sudah dijajaki sejak awal tahun ini. Dari 400 penenun yang menjadi anggota asosiasi, sebanyak 80 diantaranya yang kemudian membentuk kelompok usaha telah mendapatkan bantuan modal sesuai kebutuhan masing-masing.

Rentan nominal bantuan modal yang diberikan mulai dari Rp 5 juta per orang sampai Rp 25 juta per kelompok. "Dalam program yang berlangsung selama tiga bulan ini, kami ingin semua anggota merasakan bantuan modal dari Maybank," ujar Mia.

Selain bantuan modal usaha, Mia melanjutkan, asosiasi juga memberikan pelatihan bagi para penenun mengenai jenis dan teknik yang diminati pasar dan memberi nilai lebih. Contoh, jika selama ini penenun menggunakan pewarna benang dari bahan kimia yang dibeli di pasar, sekarang mereka mesti memakai pewarna benang alami dari berbagai macam tanaman, seperti kayu secang, daun jambu, daun mangga, dan buah pinang. "Mereka juga diberi pengetahun bagaimana mengelola keuangan sederhana sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan modal," ujar Mia.

Seorang penenun yang kelompoknya mendapatkan bantuan modal, Mariani, 25 tahun, mengatakan sejak memakai pewarna alami, harga kain tenunnya menjadi lebih bernilai di pasaran. Singkatnya, harga kain yang dibuatnya lebih tinggi dibanding kain yang ditenun dengan benang sintetis.

Selain itu, target konsumen kain tenun dengan pewarna alami juga berbeda dengan kain kebanyakan, sekaligus mendapat bantuan dalam membangun jaringan pemasaran. "Sekarang penghasilan saya lebih dari Rp 1 juta sebulan, ini jauh lebih baik," ujar warga Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, ini.

RINI KUSTIANI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

18 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

18 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Syarat Pengajuan KUR Mandiri Terbaru 2024 dan Caranya

24 Januari 2024

Syarat Pengajuan KUR Mandiri Terbaru 2024 dan Caranya

Bank Mandiri menjadi salah satu lembaga perbankan yang bertindak sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat pada 2024. Berikut syarat pengajuan KUR Mandiri.

Baca Selengkapnya

Kemenkop UKM Sebut 12 Bank Melanggar Aturan KUR, Ada Bank BUMN

19 Januari 2024

Kemenkop UKM Sebut 12 Bank Melanggar Aturan KUR, Ada Bank BUMN

Kemenkop UKM mengungkap ada 12 bank penyalur KUR yang melakukan pelanggaran terhadap aturan KUR.

Baca Selengkapnya

Syarat Pengajuan KUR BRI 2024, Asal Punya Usaha Produktif

17 Januari 2024

Syarat Pengajuan KUR BRI 2024, Asal Punya Usaha Produktif

Syarat dan cara mengajukan KUR BRI 2024 sangat mudah.

Baca Selengkapnya

Banyak Penyelewengan Dana KUR, Kemenkop UKM Buat Rekomendasi Pembenahan

8 Desember 2023

Banyak Penyelewengan Dana KUR, Kemenkop UKM Buat Rekomendasi Pembenahan

Kementerian Koperasi (Kemenkop) UKM buat tiga rekomendasi perbaikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk cegah penyelewengan.

Baca Selengkapnya

Kemenkop UKM Bidik Penyaluran KUR Rp 300 Triliun pada 2024

8 Desember 2023

Kemenkop UKM Bidik Penyaluran KUR Rp 300 Triliun pada 2024

Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR tahun depan naik sedikit dari target tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Koperasi Sebut Banyak Penyelewengan Dana KUR

8 Desember 2023

Kementerian Koperasi Sebut Banyak Penyelewengan Dana KUR

Kementerian Koperasi dan UKM mengungkapkan masih banyak pelanggaran dalam penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca Selengkapnya

Total Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Rp 204 Triliun

18 November 2023

Total Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Rp 204 Triliun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp 204,17 tril

Baca Selengkapnya